Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Produsen kendaraan listrik China Great Wall Motor (GWM) memutuskan untuk menutup kantor pusatnya di Eropa di Munich, Jerman pada akhir Agustus. Tindakan ini berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 100 karyawan. Langkah ini dilakukan karena penjualan GWM di Benua Biru mengecewakan.
Melansir EV Arena, Minggu (6/2/2024), GWM masih berjuang di Eropa, meski perusahaan punya rencana ambisius untuk menembus pasar Eropa dengan kendaraan listrik merek Ora ketika masuk ke sana pada 2021. GWM dikabarkan masih berjuang untuk mendapatkan pijakan di komunitas Eropa.
Pada tahun 2022, GWM menjalin kemitraan dengan Emil Frey, salah satu grup dealer terbesar di Eropa untuk distribusi merek Ora dan Wey. Namun kolaborasi tersebut belum membuahkan hasil maksimal sehingga GWM hanya mendaftarkan 6.300 kendaraan baru di Eropa pada tahun 2023.
Penutupan kantor pusat di Munich tidak berarti GWM akan menarik diri sepenuhnya dari Eropa, namun perusahaan bermaksud untuk terus menawarkan layanan ke pasar. Namun, operasi Eropa dikelola dari kantor pusat di Tiongkok. Selain itu, ekspansi ke pasar baru di Eropa juga tertunda tanpa batas waktu.
Kepergian GWM dari Eropa sangat kontras dengan rencana ekspansi ambisius startup kendaraan listrik Tiongkok seperti Nio dan Xpeng. Nio baru-baru ini membuka Nio House berlantai delapan di Belanda, sementara Xpeng meluncurkan model G9 dan G6 di Prancis.
Perkembangan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan mengenai daya saing produsen mobil listrik China di pasar Eropa yang semakin banyak diisi oleh pemain lama dan pendatang baru.
Permasalahan GWM juga disebabkan oleh investigasi anti-subsidi yang diluncurkan Komisi Eropa terhadap kendaraan listrik asal Tiongkok. Karena produsen Tiongkok telah menimbulkan ketidakpastian dan dapat menimbulkan tarif tambahan.
Meskipun menghadapi kesulitan di Eropa, GWM tetap menjadi pemain utama dalam industri otomotif global. Perusahaan akan menjual lebih dari 1,2 juta kendaraan pada tahun 2023, dengan penjualan luar negeri menyumbang 25,68% dari total penjualan.
Namun, karena kondisi pasar global yang sulit, GWM baru-baru ini menunda targetnya untuk mencapai satu juta penjualan tahunan di luar negeri hingga tahun 2030.