Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Polri telah mengirimkan tujuh anggota kepolisian (polwan) ke Arab Saudi untuk menjadi Petugas Pelayanan Haji (PPIH). Hal itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Polri dalam melindungi gereja.
Karo Penmas, Liaison Officer Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dari Diklat Polri, SSDM Polri, Polda Jawa Tengah, Baharkam Polri, dan Polda Metro Jaya, tujuh anggota polisi perempuan tersebut diutus.
Pengerahan tujuh petugas perempuan ini merupakan wujud nyata Polri dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci, kata Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/6/2024). ).
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengatakan, peran ketujuh polisi wanita tersebut adalah melayani jemaah haji Indonesia, termasuk memulangkan jemaah haji yang hilang ke hotel, menginformasikan kepada jemaah tentang proses area masjid (pintu masuk, toilet, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, pembersihan, penjernihan air, tempat ibadah), toko, tempat makan, ATM, money changer dan lain-lain.
Selain itu, kata Trunoyudo, polisi wanita bertugas membawa jemaah ke Raudah, membantu jemaah menemukan kursi roda yang hilang, memberikan pelayanan kesehatan, mengatur dan mengamankan pintu masuk ke Raudah agar tidak ada yang kuat masuk dan melakukan tindakan preventif jika cuaca panas. . cuaca saat Anda mengantri di Raudah dan membantu pasien kembali ke hotel.
Oleh karena itu, peran polisi bersama tim kesehatan membantu jemaah yang pingsan, memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah yang kakinya terkilir, membantu jemaah lanjut usia yang terpisah di masjid agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. membantu menjalankan gereja. sarana komunikasi dan pertolongan jemaat gereja dijaga tentara, kata Trunoyudo.