Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Belakangan ini, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) protes terhadap kenaikan biaya kuliah seragam (UKT). Pemerintah diharapkan memprioritaskan subsidi biaya pendidikan bagi siswa.
Rektor PP IKA Universitas Airlangga Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pemberian UKT bagi mahasiswa tidak mampu harus menjadi prioritas pemerintah ke depan.
“Pemberian subsidi kepada mahasiswa, khususnya yang tidak mampu UKT, harus menjadi fokus pemerintah ke depan,” ujarnya saat ditemui usai acara IKA Unair di Jakarta, Selasa (14/05/2024).
Mantan Gubernur Jawa Timur ini menyoroti perlunya intervensi pemerintah daerah untuk memberikan solusi permasalahan biaya sekolah, khususnya bagi siswa kurang mampu.
“Di Jatim, Baznas Jatim memiliki program ‘satu keluarga, satu lulusan’ yang bertujuan untuk membantu pelajar dari keluarga tidak mampu. Program ini juga diadopsi oleh Baznas nasional,” jelasnya.
Menurut Khofifah, jika pemerintah bisa memberikan solusi terhadap permasalahan UKT yang tinggi, maka akan meningkatkan jumlah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
“Penerimaan lulusan SMA/SMK ke perguruan tinggi masih rendah, berkisar 33-38%, tergantung daerah. Di Pulau Jawa sebagian besar siswanya tidak masuk perguruan tinggi,” ujarnya.
Pendidikan tinggi, menurut Khofifah, penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju 2034.
Oleh karena itu diperlukan kerja sama untuk merinci prasyarat dan menemukan rencana aksi bersama, ujarnya.