JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Pusat Media Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran membantah pemberitaan kantor berita Iran Fars yang mengungkap temuan penyelidikan kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Ebrahim Raisi pada Mei tahun lalu. Pusat Angkatan Bersenjata Iran telah meminta lembaga-lembaga media untuk berkoordinasi dengan mereka untuk melaporkan masalah pertahanan dan keamanan negaranya.
Pada Kamis (22 Agustus 2024), Pusat Penerangan Staf Umum TNI mengutip Reuters yang mengatakan laporan Fars “sepenuhnya salah”. Mereka meminta media untuk berkoordinasi sebelum memberitakan untuk menghindari “menciptakan peluang bagi musuh untuk mengambil keuntungan”.
Tiga bulan setelah Presiden dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter, penyebab sebenarnya dari insiden tersebut masih menjadi misteri. Pada 19 Mei 2024, helikopter Lacey jatuh di barat laut Iran dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi proyek bendungan. Dari 3 helikopter yang dibawa delegasi resmi, 2 sisanya berhasil menyelesaikan penerbangan.
Pada Rabu (21/8/2024), Fars melaporkan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca buruk dan kelebihan muatan pada helikopter.
“Penyelidikan terhadap kecelakaan helikopter Lacey telah selesai. Apa yang terjadi adalah sebuah kecelakaan,” lapor Fales, mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Sumber mengatakan helikopter itu jatuh karena cuaca buruk dan kelebihan muatan. Helikopter itu diyakini membawa dua penumpang lebih banyak dari yang diizinkan peraturan keselamatan.
Laporan awal militer pada bulan Mei mengatakan tidak ditemukan bukti adanya sabotase atau serangan. Laporan tersebut juga menyebutkan, kontak terakhir dengan pilot helikopter sebelum kecelakaan hanya 69 detik.
Laporan kedua dari Komisi Tinggi yang menyelidiki kecelakaan tersebut menekankan bahwa kondisi cuaca pada 19 Mei dianggap menguntungkan untuk penerbangan tersebut. Laporan tersebut juga menekankan bahwa kondisi cuaca dalam perjalanan pulang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut berdasarkan dokumen terbaru dan kesaksian dari pilot helikopter lainnya.
Raisi, yang berpotensi menjadi penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, tewas dalam kecelakaan mobil di pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan.
Teori konspirasi berkembang pesat di kalangan masyarakat Iran di dalam dan luar negeri, mulai dari sabotase oleh kekuatan asing hingga tuduhan kemungkinan keterlibatan dalam negeri oleh putra Khamenei, Moitaba.