Kairo, prestasikaryamandiri.co.id – Pertempuran sengit terjadi antara militan Hamas dan tentara ISIS di Jalur Gaza pada Selasa (15/10/2024). 40 warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang terus menerus di Jalur Gaza.
Setidaknya 11 orang tewas dalam penembakan Israel di dekat Al-Falujah di Jabaliya, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, kata pejabat kesehatan Palestina. Sementara itu, 10 orang lainnya tewas di Bani Suhail di timur, Khan Younis di selatan, dan ketika roket Israel menghantam sebuah rumah.
Selain itu, tiga rumah hancur akibat serangan udara Israel di pinggiran Sabrana Kota Gaza. Layanan darurat setempat melaporkan bahwa mereka menemukan dua mayat di tempat kejadian. Sementara itu, pencarian sedang dilakukan untuk mencari 12 orang lagi yang diyakini berada di dalam rumah saat serangan terjadi.
Lima orang lagi tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di kamp Nusirat di Gaza tengah.
Jabaliya telah menjadi fokus serangan Israel selama lebih dari 10 hari. Tentara Israel kembali ke wilayah utara yang hancur akibat pemboman besar-besaran pada bulan-bulan awal perang.
Serangan Israel baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa negara Zionis tersebut ingin mengusir penduduk dari Jalur Gaza bagian utara.
Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Israel.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan pada hari Selasa bahwa militer Israel ingin sepenuhnya memisahkan Gaza utara dari wilayah lain di Jalur Gaza.
“Di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dan perintah evakuasi di Jalur Gaza utara, banyak keluarga menghadapi ketakutan yang tak terbayangkan, kehilangan orang yang dicintai, kebingungan dan kelelahan. Masyarakat harus bisa menyelamatkan diri dengan aman tanpa terkena risiko lebih lanjut,” kata ketua delegasi Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Gaza.
“Banyak orang, termasuk orang sakit dan orang cacat, tidak dapat meninggalkan negaranya dan mereka harus dilindungi sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional. Setiap tindakan pencegahan yang mungkin harus diambil untuk memastikan keselamatan mereka. Setiap pengungsi berhak untuk kembali ke rumah dengan selamat,” tambahnya.
Militer Israel kini telah mengepung kamp Jabaliya dan mengirim tank ke dekat Beit Lahia dan Beit Hanoun untuk melenyapkan militan Hamas yang mencoba berkumpul kembali di sana.
Militer Israel memerintahkan warga meninggalkan rumah mereka dan pindah ke tempat aman di Gaza selatan. Pejabat Palestina dan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza.
Para pejabat Israel mengatakan perintah evakuasi tersebut bertujuan untuk memisahkan militan Hamas dari warga sipil. Israel membantah adanya rencana sistematis untuk mengusir warga sipil dari Jabaliya atau wilayah utara lainnya.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan para pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Israel di dan sekitar Jabaliya.