JAKARTA, Peridasat.com – Untuk pertama kalinya, jumlah ikan, udang, kerang, dan hewan air lainnya yang dihasilkan melalui budidaya secara global melebihi jumlah yang ditangkap di alam.

Menurut laporan terbaru Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang dirilis Jumat (7/6/2024), AP melaporkan, perikanan dan budidaya perairan global menghasilkan lebih dari 185 juta ton hewan air pada tahun 2022, angka tahunan terbaru yang tersedia. .

Para ahli mengatakan pencapaian ini dapat diprediksi mengingat perikanan liar mengalami stagnasi selama tiga dekade terakhir karena terbatasnya sumber daya alam.

Kepala Divisi Perikanan dan Akuakultur FAO Manuel Paranj mengatakan akuakultur mendapat manfaat dari kesadaran akan manfaat nutrisinya, seperti omega-3 dan nutrisi mikro lainnya yang ditemukan dalam makanan laut, dan dampak lingkungannya yang lebih rendah dibandingkan dengan pola makan berbasis darat.

Total tangkapan hewan air liar menurun dari 91,6 juta ton pada tahun 2021 menjadi 91 juta ton pada tahun 2022. Sementara itu, produksi akuakultur global diperkirakan meningkat menjadi 94,4 juta ton pada tahun 2022, naik dari 91,1 juta ton pada tahun sebelumnya. Asia menyumbang lebih dari 90% produksi akuakultur hewan akuatik.

Sekitar 90% hewan air yang dibudidayakan atau ditangkap digunakan untuk konsumsi manusia, sedangkan sisanya digunakan untuk pakan atau minyak ikan.

Ikan yang paling umum di lautan, samudera, sungai, danau, dan kolam di dunia adalah ikan teri Peru, cakalang, dan pollock Alaska, sedangkan ikan mas air tawar, tiram, kerang, udang, nila, dan udang adalah ikan yang paling sering ditangkap.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *