Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Federal Reserve (Fed) pada Rabu (18/09/2024) menurunkan suku bunganya untuk pertama kalinya sejak merebaknya epidemi Covid-19 atau 4 tahun lalu, sebesar setengah persen atau 50 basis menunjuk ke sekitar 4,75-5% dalam upaya mencegah perlambatan pasar tenaga kerja.
Dengan kondisi tenaga kerja dan inflasi yang melambat, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga pinjaman sebesar 50 basis poin, melebihi perkiraan sebelumnya sebesar 25 basis poin.
Keputusan tersebut akan membebankan biaya kredit jangka pendek pada bank, yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga produk konsumen seperti hipotek, kredit mobil dan kartu kredit.
Selain pengurangan ini, komite mengumumkan akan menurunkan suku bunga tambahan 50 basis poin pada akhir tahun. Matriks ekspektasi pejabat The Fed menunjukkan penurunan persentase poin penuh pada akhir tahun 2025 dan setengah poin pada tahun 2026.
“Komite memiliki keyakinan tinggi bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen dan menilai risiko terhadap pencapaian target lapangan kerja dan inflasi yang secara umum seimbang,” kata CNBC International dalam pernyataan usai pertemuan.
The Fed mengatakan keputusan pelonggaran kebijakan didorong oleh kemajuan inflasi dan keseimbangan risiko.
“Kami berusaha mencapai situasi yang akan memulihkan stabilitas harga tanpa meningkatkan pengangguran akibat inflasi. Itulah yang kami coba lakukan, tindakan hari ini adalah komitmen tegas terhadap tujuan tersebut,” kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam jumpa pers. konferensi setelah keputusan.
Perdagangan di bursa tidak stabil setelah keputusan tersebut. Dow melonjak 375 poin setelah pengumuman tersebut, setelah jatuh sebelumnya. Saham turun sedikit, sementara imbal hasil Treasury AS naik.
“Ini bukan awal dari serangkaian pemotongan 50 basis poin. Pasar berpikir bahwa jika Anda memotong 50 basis poin, akan ada pemotongan 50 basis poin lagi,” kata Tom Porcelli, kepala ekonom di PGIM Fixed Income.
The Fed terakhir kali memangkas suku bunga pada 16 Maret 2020 sebagai respons terhadap pelemahan ekonomi akibat penyebaran Covid-19. Selain penurunan suku bunga darurat selama pandemi Covid-19, FOMC terakhir kali melakukan pemotongan sebesar setengah persen pada tahun 2008 selama krisis keuangan global.
The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022, ketika inflasi mencapai level tertinggi dalam 40 tahun, dan terakhir menaikkan suku bunga pada Juli 2023. Selama kampanye pengetatan, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin empat kali berturut-turut.
Tingkat pengangguran saat ini mencapai 4,2%, meningkat dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, Bank of England (BOE), Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Canada baru-baru ini memangkas suku bunga.