Subang, prestasikaryamandiri.co.id – Tim gabungan melakukan pemeriksaan fisik terhadap bus Budhera Fajr yang jatuh di Siatar, Subang, Sabtu (5/11/2024) lalu yang membawa siswa SMK Linga Kenkana di Debok. 11 orang tewas dalam kejadian ini.

Di bawah pengawasan dan dukungan KNKT, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan instansi terkait, tim APM, agen pemegang merek Hino, melakukan pemeriksaan fisik terhadap bus Putera Fajar yang terlibat kecelakaan.

Tim APM Hino menemukan bahwa material peralatan pengereman telah berubah dan mekanisme pengereman mengalami kebocoran baik oli maupun udara, yang menurut mereka menyebabkan sistem pengereman menjadi kurang optimal.

Bahkan, bus maut tahun 2006 itu belum menjalani tes SIM hingga Desember 2023. Berkaitan dengan hal tersebut, akan dilakukan pengembangan dan kajian mendalam bersama pihak operator atau operator bus hutan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang Jamaluddin mengatakan, bus tersebut bisa dilakukan uji coba pasca kecelakaan bersama pihak terkait untuk mengetahui kebenaran kecelakaan bus tersebut dan nantinya bisa dilepas. pengujian, dan mengakibatkan kebocoran pada sistem rem.

“Hari ini kami sedang menyelidiki kecelakaan lalu lintas seater dari Dinas Angkutan Daerah Subang. Setelah dilakukan penyelidikan, kami akan memberikan instruksi kepada dinas lalu lintas jika diperlukan,” kata Kepala Lalu Lintas Daerah Subang. Dinas Perhubungan Jamaluddin saat menyelidiki kecelakaan bus di Terminal Subang

Jamaludin menambahkan, hasil pengujian menunjukkan adanya kebocoran pada sistem rem. Setelah hasil pemeriksaan akan keluar kebocoran atau udara.

Sabtu malam kemarin, 11 orang tewas dan puluhan penumpang luka-luka saat bus Trans Putra Fajr jatuh di Jalan Raya Siyatar, Subang. Bus yang ditumpangi siswa SMK Lingga Kenjana Depok yang hendak menuju Tangupan Parahu itu terbalik saat melintasi jalan tebal dan menurun saat kembali ke depo.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *