JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – ASI atau ASI merupakan asupan utama bayi usia 0 hingga 6 bulan. Dengan menyusui, bayi Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya. ASI mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang lebih mudah diserap tubuh bayi dibandingkan susu formula.​

Namun terkadang ibu tidak bisa menyusui secara langsung. Jadi, sebaiknya Anda mengungkapkannya dan menyimpannya untuk diberikan kepada buah hati Anda kelak. Ketika Anda tidak dapat menyusui, memompa dan menyimpan ASI adalah cara yang efektif untuk memastikan bayi Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.

Wadah Penyimpanan Saat Anda memutuskan untuk memeras ASI, Anda perlu memilih wadah yang cocok untuk menyimpan ASI Anda. Gunakan botol kaca atau plastik khusus untuk menyimpan ASI bebas BPA. Bahan kimia ini sering ditemukan pada plastik atau logam. Fungsinya untuk memperkuat struktur benda.

Meskipun ASI merupakan cairan yang steril dan bersih, paparan BPA dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tentu saja hal ini dapat membahayakan bayi Anda.

Baik itu kaca atau plastik, pastikan untuk mensterilkan wadahnya sebelum digunakan. Anda juga bisa menggunakan kantong plastik khusus ASI yang kuat dan bersegel ganda untuk mencegah kebocoran. Beri label pada setiap wadah atau kantong ASI dengan tanggal dan waktu Anda memompa. Ini akan membantu Anda mengetahui urutan penggunaan ASI yang Anda simpan.

Untuk memastikan Anda tetap dapat mengonsumsi ASI tanpa kehilangan nilai gizinya, kami akan menginformasikan cara penyimpanan asli dan tanggal kadaluwarsanya.

1. Suhu Kamar ASI segar dapat disimpan pada suhu kamar (25-29°C) selama 4-6 jam. Untuk menjaga kebersihan ASI, gunakan wadah yang bersih dan kedap udara. Hindari sinar matahari langsung karena dapat merusak kandungan vitamin pada ASI. Untuk menjaga kualitas ASI yang stabil dalam penyimpanan, disarankan untuk menggunakannya sesegera mungkin.

2. Kantong berinsulasi Gunakan kantong berinsulasi yang berisi es untuk menyimpan ASI selama 24 jam. Pilihlah cooler bag yang berkualitas, tahan lama, dan mampu menjaga suhu dingin. Selalu sediakan es untuk membantu menjaga suhu ASI Anda dan mencegahnya meleleh sepenuhnya. Periksa suhu ASI Anda secara rutin untuk memastikannya dalam kondisi optimal.

3. Simpan ASI di bagian belakang lemari es dengan suhu 4°C selama 4 hari. Simpan ASI dalam wadah yang bersih dan kedap udara untuk mencegah kontaminasi. Jika Anda terus membuka dan menutup lemari es, suhu lemari es akan menjadi tidak stabil, oleh karena itu jangan letakkan ASI di dekat pintu lemari es yang sering dibuka dan ditutup. Sebaliknya, pilihlah tempat dengan suhu dalam ruangan yang relatif stabil.​

4. Kulkas ASI dapat disimpan di lemari es selama 6 hingga 12 bulan. Untuk melakukannya, gunakan wadah khusus penyimpanan ASI beku yang kedap udara dan tahan lama. ASI akan mengembang saat dibekukan, jadi sisakan ruang di dalam wadah. Setiap wadah sebaiknya diberi label tanggal diperah agar mudah diketahui susu mana yang masih layak diminum dan mana yang tidak. Cairkan ASI beku di lemari es atau rendam dalam air hangat. Hindari penggunaan gelombang mikro karena dapat merusak nutrisi dalam ASI.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *