Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Perdana Menteri Mesir Mustafa Madbouly telah memerintahkan pembatalan izin 16 perusahaan perjalanan dan penuntutan pejabat perusahaan atas dugaan penipuan dalam mengizinkan ibadah haji tanpa izin.
Diketahui, Mesir merupakan negara mayoritas jemaah haji yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi. Sekitar 400.000 jamaah diperkirakan akan menunaikan ibadah haji tanpa izin pada musim haji 2024.
Menurut pernyataan pemerintah Mesir yang dikutip oleh Saudi Gazette, perusahaan-perusahaan ini sejak awal diketahui terlibat dalam praktik penipuan dengan mengirim jamaah ke Tanah Suci tanpa izin yang sesuai dan gagal memberikan layanan kepada para jamaah.
Perdana Menteri memerintahkan pencabutan izin perusahaan-perusahaan ini. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga dikenakan denda yang hasilnya akan diserahkan kepada keluarga jamaah yang meninggal dunia akibat perbuatannya.
Mesir membentuk tim krisis untuk melakukan penyelidikan menyusul laporan dari sumber medis dan keamanan bahwa banyak jamaah Mesir yang meninggal selama ibadah haji. Beberapa lainnya hilang.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengumumkan akan mengintensifkan upaya pencarian warga Mesir yang hilang bekerja sama dengan pihak berwenang Arab Saudi.
Diberitakan sebelumnya, pihak berwenang Saudi memperkirakan sekitar 400.000 jemaah haji tidak resmi akan menunaikan ibadah haji pada musim haji 2024, sebagian besar berasal dari Mesir.
“Kami memperkirakan jumlah jamaah haji yang tidak terdaftar berjumlah sekitar 400.000. Hampir semuanya berkewarganegaraan yang sama,” kata pejabat Saudi, merujuk pada Mesir.