London, prestasikaryamandiri.co.id – Reinhard Sinega, perampok Suriah asal Indonesia yang kini menjalani hukuman seumur hidup di Inggris, menjadi korban penyerangan di penjara. Peristiwa itu terjadi di HMP Wakefield, West Yorkshire, Minggu (15/12/2024), seperti dilansir media Inggris, Selasa (17/12/2024).

Jack McRae, seorang narapidana berusia 32 tahun, didakwa melakukan percobaan kekerasan fisik terhadap Reinhard Sinaga. McRae hadir di Pengadilan Magistrates Leeds melalui link video pada Rabu (18/12/2024). Ia dijadwalkan hadir pada sidang selanjutnya pada 16 Januari 2025.

Selain penyerangan terhadap Reinhard Sinego, McRae juga menghadapi beberapa dakwaan lainnya, termasuk tiga dakwaan penyerangan yang menyebabkan cedera tubuh dan satu dakwaan penyerangan terhadap petugas penjara. Insiden tersebut terjadi pada bulan Mei dan Agustus 2023 di HMP Wakefield.

Kementerian Kehakiman Inggris menolak berkomentar lebih lanjut, karena kasus ini masih berlanjut.

Reinhard Sinaga divonis bersalah pada tahun 2020 atas 159 pelanggaran pidana terhadap lebih dari 190 orang di Manchester selama dua setengah tahun. Modusnya adalah membius korban dengan minuman yang mengandung narkoba sebelum melakukan pelecehan seksual dan merekam penganiayaan tersebut.

Dari penyelidikan terungkap Reinhard Sinaga menyelamatkan 3,29 terabyte materi grafis terkait perbuatannya. Dalam salah satu video, penyerangan terhadap satu korban berlanjut selama delapan jam.

Polisi Greater Manchester yakin jumlah korban tewas sebenarnya adalah 212, dengan sekitar 60 korban masih belum ditemukan.

Pada Desember 2020, Pengadilan Banding memperpanjang hukuman minimum Sinaga dari 30 menjadi 40 tahun.

Kasus Reinhard Sinaga menghebohkan Inggris dan dunia, bukan hanya karena banyaknya korban, tapi juga keteraturan pelakunya. Penyerangan terhadap Reinhard Sinego di penjara menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan di HMP Wakefield yang dikenal sebagai penjara bagi penjahat berat.

Reinhard Sinaga sebelumnya dikenal sebagai mahasiswa PhD Universitas Leeds yang aktif di masyarakat. Namun, penyelidikan menemukan dia sebagai predator seksual paling kejam di Inggris.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *