Kediri, prestasikaryamandiri.co.id – Penjualan hewan kurban secara online di media sosial (medsos) dinilai lebih menguntungkan bagi peternak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Tanpa stand offline, berjualan dengan cara ini dinilai lebih efisien dan efektif.

Begitulah perasaan Melia Husnika, peternak asal Desa Tengger, Kidul, Kecamatan Pagu, Rezim Kedirî yang sudah setahun berjualan kambing di Facebook. Diakuinya, keuntungan penjualan online bahkan lebih tinggi dibandingkan penjualan offline.

“Misalnya offline dijual hanya Rp 1,5 juta, tapi online bisa dijual Rp 2 juta,” kata Melia kepada prestasikaryamandiri.co.id, Jumat (14/6/2024).

Melia mengatakan, penjualan online melalui media sosial dinilai lebih efektif dibandingkan membuka stand offline yang tidak terduga. Jika toko offline ditutup, ia mengatakan banyak biaya yang harus dikeluarkan, seperti sewa lahan, penataan ruang, dan pengamanan hewan kurban.

Menurutnya, akun penjualan di media sosial akan lebih efektif dengan menghubungkan gambar dan video kambing. Pada penjualan online ini proses pengiriman juga dilakukan seperti halnya pemesanan pada platform toko online lainnya.

Pembayaran juga dapat dilakukan secara cash on delivery (COD) atau melalui transfer bank. “Kami juga menyediakan taksi mesin kambing untuk pengantaran, sehingga pelanggan tidak perlu menerima,” jelasnya.

Melia mengindikasikan, pihaknya bisa menjual tiga hingga lima ekor kambing sehari menjelang Idul Adha. Dengan penjualan online, rata-rata pembeli datang mengkambinghitamkan Melia dari berbagai daerah di Kediri.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *