JAKARTA, Beritastu.com – Presiden kelima Megawati Sokarnoputra, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Perjuangan (PDIP) Indonesia, dikabarkan bakal kesulitan bergabung dalam Presidents Club yang didirikan Presiden terpilih Prabowo Subanto. .
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, hal itu dilatarbelakangi oleh buruknya komunikasi antara Megawati dan mantan presiden tersebut.
“Sepertinya sulit, berat dan tidak sesuai keinginan. Kalau mau di tempat itu saling membelakangi, diam,” ujarnya kepada prestasikaryamandiri.co.id, Sabtu (4/5) /2024.
Diketahui, hubungan Megawati sempat bergejolak dengan presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Situasi ini berlangsung sekitar 10 tahun dari tahun 2004 hingga 2014.
Tak hanya dengan SBY, Megawati juga punya permasalahan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di sisi lain, Ujang menyebut ada kecenderungan para mantan presiden berpaling saat bertemu karena masalah komunikasi.
“Dalam konteksnya pikiran mereka belum benar-benar rujuk, punya masalah dari dulu, sekarang pun. Jadi tidak bisa berkomunikasi sampai rujuk,” ujarnya.
Terkait pendirian Presidents Club, Ujang mengatakan, Prabowo juga ingin menciptakan sarana komunikasi antar mantan presiden yang menghormatinya.
Tampaknya Prabowo ingin menjadi jembatan persatuan antara mantan presiden yang tidak dekat. Ini bagian dari rasa hormat Prabowo terhadap mantan presiden, ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Prabowo Subanto, Dahnil Azhar Simanjuntak, membeberkan rencana Prabowo membuat President’s Club yang berisi para mantan presiden yang masih hidup hingga saat ini.
Pembentukan klub tersebut, kata dia, bertujuan agar para mantan presiden tetap rutin bertemu dan membahas isu-isu strategis nasional.
Dahnil berharap para pemimpin Indonesia bisa bersatu dan harmonis dalam berpikir dan bekerja demi kesejahteraan rakyat meski berbeda ide atau pandangan politik.
Ia menyatakan keyakinannya, jika saatnya tiba, Prabowo pasti akan bertemu dengan Presiden ketujuh Jokowi, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden kelima Megawati Sokarnoputri.