Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Direktur Penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Didin Syafruddin mengatakan penerapan Pancasila secara komprehensif menjadi kunci kokohnya keberagaman di Indonesia. .
Pasalnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia dianggap sebagai penghubung yang mampu menyatukan banyak perbedaan. Melalui pemahaman Pancasila yang jelas, masyarakat Indonesia diajak untuk saling mengenal tanpa memandang suku, ras, dan agama.
Pemahaman ini harus diperkenalkan sejak dini, bahkan dari lembaga pendidikan formal hingga satuan pendidikan agama, kata Didin dikutip Antara, Sabtu (24/8/2024).
Didin menegaskan, Pancasila harus diimplementasikan secara menyeluruh, baik di masyarakat maupun di lingkungan pendidikan, karena Pancasila dapat mempersatukan perbedaan dari berbagai latar belakang. Pancasila harus dimasukkan dalam pengajaran di berbagai lembaga pendidikan, termasuk lembaga dengan identitas agama tertentu.
Didin mengatakan, akan sangat baik dan baik jika lembaga pendidikan yang beridentitas keagamaan menyambut kehadiran warga yang berbeda latar belakang agama.
Didin terus berbagi pengalamannya saat melakukan penelitian tentang tingkat toleransi pada anak dan remaja. Dari penelitian tersebut, ia menyimpulkan bahwa anak dan remaja yang toleran terhadap perbedaan agama cenderung adalah mereka yang mempunyai pengalaman langsung hidup dalam pluralisme.
Secara makro, lanjutnya, anak-anak dan generasi muda yang cenderung intoleransi adalah pihak yang merasakan kesenjangan sosial dan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas hidup mempengaruhi persepsi seseorang dalam menyikapi perbedaan latar belakang atau yang biasa disebut dengan fenomena economic deprivation.