Dubai, prestasikaryamandiri.co.id – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan telah dipindahkan ke fasilitas dengan keamanan tinggi, sehari setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan di Beirut. 

Keputusan Teheran untuk melindungi hakim tinggi negaranya menunjukkan kekhawatiran pemerintah Iran ketika Israel terus menyerang Hizbullah.

Tentara Lebanon bersekutu dengan Iran, negara dengan persenjataan paling berat di kawasan.

Reuters melaporkan bahwa Garda Revolusi Iran memerintahkan semua anggotanya untuk berhenti menggunakan semua jenis peralatan komunikasi setelah ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah diledakkan.

Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel berada di balik serangan pager dan walkie-talkie. Israel tidak membantah atau membenarkan keterlibatannya.

Dua pejabat regional yang diberi pengarahan oleh Teheran mengatakan Khamenei telah dibawa ke tempat yang aman. Iran juga disebut-sebut telah bertemu dengan Hizbullah untuk menentukan langkah selanjutnya menyusul pembunuhan Nasrallah.

Sumber tersebut menolak untuk disebutkan namanya lagi karena sensitifnya masalah tersebut. Selain membunuh Nasrallah, serangan Israel pada Jumat (27/9/2024) di Beirut menewaskan Wakil Kepala Garda Revolusi, Abbas Nilforoushan. 

Pernyataan Khamenei dikeluarkan pada Sabtu (28 September 2024), menyusul pengumuman Israel bahwa Nasrallah telah dibunuh. “Keadaan wilayah ini akan ditentukan oleh kekuatan konflik, Hizbullah berada di garis depan,” ujarnya.

“Darah para syuhada tidak akan tergantikan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Khamenei juga mengumumkan lima hari berkabung untuk memperingati kematian Nasrallah.

Kematian Nasrallah merupakan pukulan bagi Iran, yang membantu membangun Hizbullah menjadi pusat penting bagi kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Teheran di dunia Arab. Jaringan aliansi regional Iran, yang dikenal sebagai poros perlawanan, terbentang dari Hizbullah di Lebanon hingga Hamas di Gaza, milisi yang didukung Iran di Irak, dan Houthi di Yaman. 

Hamas telah berperang melawan Israel selama hampir setahun, sementara Houthi melemparkan senjata ke Israel dan kapal-kapal yang melintas antara Teluk Aden dan Laut Merah di sepanjang pantai Yaman.

Hizbullah telah menembaki perbatasan Lebanon selama Perang Gaza dan berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *