Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, dorongan kendaraan listrik masih perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif Indonesia.
Bonus ini sangat penting, kata Agus, seperti dikutip Antara, Senin (25/11/2025).
Menurut Agus, industri otomotif memiliki ekosistem besar yang mencakup rantai pasok hulu dan hilir yang besar serta berkontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya insentif untuk mengurangi beban konsumen.
“Insentif kendaraan listrik dirancang tidak membebani konsumen,” ujarnya.
Agus juga mengatakan, pihaknya berupaya untuk melanjutkan promosi kendaraan listrik pada tahun depan. Lebih lanjut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengusulkan insentif untuk mobil hybrid.
“Insentif ini sedang kami upayakan untuk dipertahankan. Saat ini kami sedang membahas regulasi seperti insentif dan ukuran kendaraan listrik dan hybrid yang tepat,” jelas Agus.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan sektor otomotif masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain tingginya suku bunga, rencana kenaikan pajak seperti pajak pertambahan nilai (PPN), dan bea balik nama kepemilikan kendaraan. (BBNKB). Menurut dia, hal tersebut bisa menghambat pertumbuhan industri otomotif.
Pemerintah, khususnya Kementerian Perindustrian, diharapkan dapat mendorong stabilitas pasar mobil Indonesia.
“Stabilitas industri otomotif Indonesia sangat penting dan harus dijaga. Oleh karena itu kami berharap pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian terus mendorong untuk mendukung pasar otomotif dalam negeri,” kata Johannes.
Ia menambahkan, pemberian insentif atau insentif pada kendaraan listrik akan berperan penting dalam memperkuat pertumbuhan industri otomotif dalam negeri baik kendaraan hybrid, listrik, dan mesin pembakaran internal (ICE).
“Insentif untuk mobil hybrid, ICE, dan listrik sama pentingnya bagi kami,” tutupnya.