Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (30/4/2024) mengundang Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi ke Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut akan membahas pembangunan gudang pangan di Papua.
Muhajir mengatakan, dua gudang pangan telah dibangun di Kabupaten Sinak dan Agandugume Papua. Hingga 100 ton makanan ditempatkan di setiap gudang.
“Kapasitas umbinya bisa 100 ton, karena makanan utamanya ada umbi-umbian, misalnya singkong, yang tahan lama dan tidak busuk sampai 6 bulan. Singkong mudah busuk,” kata Muhajir di persidangan. Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Jokowi juga memerintahkan Muhajir untuk menimbun bahan pangan yang mengandung makanan khas setempat seperti umbi-umbian. Selain menjaga kelestarian pangan masyarakat setempat, kualitas simpulnya juga tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama.
“Sebelumnya saya mendapat perintah dari Presiden agar pangan di sana tidak lepas dari ciri khas setempat, jangan diubah jatahnya, maka dengan gudang ini kita usahakan pertama-tama simpan simpul-simpul yang sudah lama disimpan, baik itu itu dari tanaman. “Dari mereka atau dari luar. Jadi nanti ketika kita menghadapi masa krisis pangan, ada siklusnya yaitu pembusukan gabah yang bisa diatasi dengan tersedianya pangan dari gudang ini,” jelas Muhajir.
Muhajir mengatakan, karena mahalnya bahan bangunan, anggaran kedua gudang makanan tersebut cukup besar. Namun, dia belum mengetahui secara rinci nilai anggarannya.
“Biayanya kita tahu, biaya material di daerah itu tinggi sekali. Karena kita tahu, kalau ke Papua yang gunung semennya tidak bisa naik truk. Jadi kalau saya ke karavan itu sembilan orang kan, tergantung jumlah barangnya, orangnya tiga- kami harus dikurangi menjadi empat orang, dan saya hanya tiga orang di sana, saya, pilot dan rekan saya, karena kami membawa kargo dapat diangkut dengan, kami akan melakukannya atasi itu,” kata Muhajir.
Muhajir menjelaskan, dapur umum telah dibangun di beberapa kabupaten di Papua, khususnya di sekitar Distrik Sinak, untuk mengentaskan kelaparan dan kekurangan pangan. Pasalnya, warga Muhajir kesulitan mendapatkan bantuan pangan karena jauh dan sulit dijangkau.
“Kemarin kita tahu ada bencana kelaparan di distrik Agandugume, lalu di Onari dan Lambevi ada tiga distrik yang terjadi kelaparan, tapi kami tidak bisa menjatuhkan makanan di sini, kami hanya mendarat di Sinak. Mereka harus mengambil makanan ini dari kabupatennya ke Sinak, (waktu tempuh ) 2 hari 1 malam, jalan kaki, makanya nanti kita akan bangun jalan dari Sinak ke ketiga kabupaten tersebut, jadi kalau nanti kita pasang perancah di Sinak, kalau jalannya mulus akan Tidak sehari, mungkin beberapa jam,” jelas Muhajir.