Surabaya, prestasikaryamandiri.co.id – Ada peluang peningkatan investasi di Jawa Timur (Jatim) dengan hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI). Selain menarik tenaga kerja dan menambah infrastruktur, terdapat potensi pengembangan industri katoda tembaga sebagai sumber pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga.
Ketua PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Vinas mengatakan, memilih Gresik untuk membangun smelter kedua PTFI merupakan pilihan yang tepat. Menurut Tony, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten menyambut baik investasi bahkan sebelum terbentuknya kawasan ekonomi swasta (KEK).
“Mengapa kami memilih Grisik karena tersedianya lapangan kerja dan adanya industri lain di sekitar kita yang memerlukan produk atau limbahnya, karena peleburan tembaga sebenarnya bukan merupakan pendapatan ekonomi, namun memberikan nilai tambah bagi industri maju.” Tony mengatakan dalam rapat harian investor tersebut, diskusi meja bundar pada Jumat di Surabaya mengangkat topik “Upaya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gracek untuk mendongkrak perekonomian Jawa Timur”. (21/6/2024).
Diakui Tony, selama lebih dari 5 tahun pembangunan smelter tersebut, sejauh ini tidak ada kendala dari segi perizinan. Semuanya sangat mudah.
Makanya investasi di Jatim meningkat signifikan dibandingkan daerah lain, karena investor diberi “karpet merah”. Lanjut Tony.
Tony menambahkan, kerja sama antara pemerintah, swasta, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting dalam pembangunan Jatim, agar potensi Jatim bisa maksimal.
“Itu sudah kita lakukan bersama-sama dan akan kita lakukan lagi, terutama dalam hal investasi untuk mendorong pembangunan ekonomi Jawa Timur yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Tony.
Hingga akhir tahun 2023, PTFI telah menginvestasikan US$ 3,1 miliar atau hampir Rp 48 triliun untuk membangun smelter ini. Dalam proses pengembangannya, PTFI merekrut 40 ribu pekerja, 60% di antaranya berasal dari Jawa Timur. Pembangunan smelter PTFI juga akan memberikan dampak multifaset terhadap perekonomian masyarakat setempat.
“Kami optimistis pembangunan boiler ini akan menciptakan multiplier yang besar bagi perekonomian Jawa Timur. Kedepannya akan diproduksi satu juta ton katoda tembaga di Jawa Timur yang tentunya menjadi bahan baku penting di berbagai bidang. Industri khususnya ekosistem mobil listrik juga sangat bermanfaat untuk mempercepat perekonomian di Jawa Timur dan Indonesia, pungkas Tony.