Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – CEO Supply Chain Indonesia Setidjadi memuji pembangunan infrastruktur besar-besaran di masa 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beliau secara khusus mengapresiasi perkembangan hubungan antara barang dan manusia. 

“Pemerintahan Presiden Jokowi di dua periode ini tentu patut kita apresiasi karena kita menyaksikan pembangunan infrastruktur yang sangat luar biasa. Jaringan transportasi baik barang maupun penumpang. Untuk logistik, hal ini akan sangat membantu upaya kita memperluas konektivitas transportasi. Karena salah satu permasalahan di bidang logistik “Ini adalah masalah komunikasi. Jadi kita berharap ketika konektivitasnya membaik atau meningkat, kita harapkan efisiensinya baik dari penghematan harga maupun waktu,” kata Setiyadi di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Dalam penilaiannya, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi tidak hanya sebatas jalan tol, tapi juga pelabuhan, bandara, dan infrastruktur transportasi lainnya. 

“Pemerintahan Presiden Jokowi pada periode ini tidak biasa. Dalam hal pembangunan dan pengembangan infrastruktur, tidak hanya jalan tol saja, tapi juga pelabuhan, bandara, dll. Infrastruktur ini merupakan salah satu aspek diantara aspek lainnya. Misalnya saja regulasi birokrasi. personel, teknologi, informasi dan komunikasi serta aspek lainnya,” ujarnya. 

Ia mencontohkan pembangunan infrastruktur yang berdampak besar pada dunia logistik, yakni pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa. Ia menggambarkan Pulau Jawa sebagai wilayah yang menyumbang produk domestik bruto terbesar, yakni sekitar 58%. Terkait dampaknya terhadap kecepatan, Setiyadi mengatakan tol Trans-Jawa bisa memangkas waktu tempuh hingga sepertiganya. 

“Kalau asumsi titik tertingginya Jakarta-Surabaya, kalau pakai Jalan Pantura, jalur ini rata-rata memakan waktu sekitar 36 jam, yakni satu setengah hari. Tapi dengan jalan tol ini kecepatannya sangat tinggi, dan pada akhirnya penghematan hanya bisa “12 jam”. Jadi, hanya sepertiganya. Jadi, seperti yang saya katakan, ini tidak biasa dalam hal waktunya,” katanya. 

Dari sisi tracking dan operator, lanjutnya, pengembangan tol Trans-Jawa juga bisa memberikan frekuensi yang lebih banyak. “Kecepatan ini berarti dia memiliki lebih banyak peluang untuk meningkatkan efisiensi atau produktivitas armadanya. Misalnya, jumlah perjalanan yang biasa menjadi lebih banyak perjalanan,” ujarnya. 

Sementara itu, dari sudut pandang pemilik barang atau pengguna jasa transportasi, ia meyakini kehadiran jalan tol dapat memberikan harga yang lebih kompetitif, murah, dan efisien: “Hal ini tentunya akan mengurangi biaya transportasi masyarakat. perusahaan. Baik itu terkait pengangkutan bahan baku masuk, pengangkutan produk jadi, maupun logistik ekspor,” kata Setidjadi. 

Selain Tol Trans-Jawa, Setiyadi juga berharap dampak serupa juga terjadi di Tol Sumatera. Menurutnya, kehadiran jalan tol juga membantu pergerakan tanaman, hasil pertanian, dan peternakan dari daerah luar pulau. 

“Itu juga relatif homogen. Dengan hadirnya jalan tol di Sumatera, kelancaran arus barang menjadi tidak biasa. Artinya industri itu misalkan terletak di tengah pulau, seperti perkebunan, pertanian, lalu peternakan, peternakan, dan lain-lain. Artinya sumber volume barang ini berada di tengah-tengah, jadi kalau sebagai prasarana transportasi antara kalau di darat nanti akan ada jalan tol, hal ini tentunya akan sangat bermanfaat, walaupun kita juga harus memperhatikan bahwa kita tidak cukup hanya menggunakan transportasi air, dalam hal ini di depan kita harus memikirkan laut,” katanya. 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *