Banda Aceh, prestasikaryamandiri.co.id – Bareskrim Polda Aceh berhasil mengungkap penyelundupan suku Rohingya di Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Dari informasi penyelidikan yang diperoleh, diketahui bahwa para pelaku diduga merupakan pemain veteran yang sering terlibat dalam perdagangan manusia ke negara tetangga. Mereka bekerja secara sistematis.
“Selama beroperasi, jaringan kriminal ini tidak hanya memperdagangkan suku Rohingya ke negara tetangga, tetapi juga terlibat dalam penyelundupan ilegal warga Aceh ke negara tetangga lainnya. Mereka bekerja secara sistematis untuk mengatur perdagangan manusia ini,” ujarnya Regional Aceh. Kapolri Ade Harianto dalam keterangannya, Sabtu (26 Oktober 2024).
Mereka yang terlibat dalam penyelundupan Rohingya ke Aceh disebut-sebut berbagi tanggung jawab. “Siapa yang menjalankan perekonomian, siapa yang menyediakan transportasi dan sebagainya, hingga siapa yang menghubungkan jaringannya di Bangladesh, Aceh, Riau, bahkan Malaysia,” ujarnya.
Ade mengatakan, terungkapnya kejadian ini tidak lepas dari kerja sama yang dibangun secara harmonis dan peran panglima laut yang memberikan informasi.
Lalu ada bantuan dari imigrasi yang membantu registrasi dan pemeriksaan identitas, siapa pengungsi dan siapa WNA yang berpura-pura menjadi pengungsi, ujarnya.
Peran pemerintah daerah bersama kepolisian dan pihak lain juga ikut membantu mewujudkan situasi positif. Selain itu, lembaga internasional juga terlibat, yakni UNHCR.
Diketahui, dalam kasus perdagangan orang di Aceh Selatan, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan delapan orang ditetapkan sebagai petugas perlindungan data.
Ade meminta delapan orang yang merupakan petugas perlindungan data segera menyerahkan diri. Jika Anda menyerah, maka akan dipertimbangkan pengurangan hukuman karena Anda dianggap kooperatif dan bersedia mempertanggungjawabkan perbuatan Anda.