Malang, prestasikaryamandiri.co.id – Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Erik Kurniawan asal Dusun Ngramban, Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan tenggelam dan jenazahnya ditemukan saat berenang di Pantai Nomi, Ishikawa, Jepang. Eric diketahui pergi setelah terpeleset saat berenang di pantai Nomi bersama ketiga temannya. “Innalillahiwainnailahirojiun. Telah kembali ke sisi Allah SWT. Teman kita Erik Kurniawan berasal dari Malang. Mari kita berdoa dan berdoa agar Allah SWT menerima amalnya dan menempatkannya di surga Allah SWT, dan ditinggalkan keluarganya untuk diurus. ikhlas dan Amin Ya Rabbal alamin,” kata PMI Jepang Debi Purwanto kepada prestasikaryamandiri.co.id, Minggu (30/6/2024).
Baca juga: Polisi Tangkap Kapal Banyak Pekerja Ilegal Dalam Perjalanan ke Malaysia Menurut Deb, korban tenggelam pada Sabtu (29/6/2024) saat berenang bersama ketiga temannya di Pantai Nomi. Saat bermain air, korban terpeleset dan dibawa ke tengah laut. “Iya, saya terpeleset saat berenang bersama tiga orang teman di Pantai Nomi, namun teman saya meninggal. Dia mantan siswa SMK PGRI 3 Tlogomas,” ujarnya. Kabar meninggalnya Eric di pantai Nomi pun tersebar di media sosial. Dalam video tersebut disebutkan korban tenggelam di tengah laut dan mencapai pecahan bebatuan.
Baca juga: 51 TKI yang Dideportasi dari Malaysia Sudah Tiba di Tanjungpinang, Peristiwa Tenggelam Akhirnya Dilaporkan ke Polisi dan Penjaga Pantai. Hasil penyelidikan, korban adalah seorang perempuan. Polisi setempat masih melanjutkan penyelidikan terhadap ketiga teman almarhum. “Rekan renang korban masih ditahan polisi Jepang,” kata Debi. Sementara itu, Ketua Dewan Pengelola Ketenagakerjaan (Disnaker) Malang Yoyok Wardoyo mengaku mendapat informasi mengenai situasi tersebut. Saat ini Disnaker masih menunggu informasi resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Dinas Kepegawaian dan Perlindungan (P2TK) Dinas Pekerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). ) Provinsi Jawa Timur. Totok mengatakan kepada wartawan, “kami masih berkoordinasi dan berkomunikasi. Informasi itu sudah kami terima. Selain itu, kami menunggu dokumen resmi untuk pengembalian jenazah.”