Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Karyawan perusahaan teknologi raksasa di Amerika Serikat (AS) seperti Google, Amazon dan Microsoft mendukung calon presiden AS Kamala Harris. Pasalnya, karyawan perusahaan teknologi telah menyumbangkan jutaan dolar kepada calon presiden dari Partai Demokrat.
Sumbangan jutaan dolar dari karyawan perusahaan teknologi datang ketika beberapa miliarder teknologi paling berpengaruh mendukung saingannya dari Partai Republik Donald Trump, Reuters melaporkan pada Selasa (10/9/2024).
Di Alphabet, perusahaan induk Google, Amazon, dan Microsoft, lebih banyak karyawan yang menyumbangkan jutaan dolar untuk kampanye Kamala Harris dibandingkan untuk Donald Trump.
Hal itu terungkap berdasarkan data pengawas politik OpenSecrests yang mencakup sumbangan dari karyawan perusahaan, pemilik perusahaan, dan anggota keluarga dekat karyawan perusahaan.
Namun, miliarder pemilik Tesla Elon Musk memutuskan untuk mendukung Trump karena kebijakan mantan presiden AS tersebut di bidang ekonomi, pajak, dan bisnis besar.
Silicon Valley, yang pernah menjadi basis kubu Demokrat dan liberal, dikabarkan terpecah belah menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November.
Karyawan Alphabet dan keluarga mereka menyumbangkan $2,16 juta untuk kampanye Harris, 40 kali lipat dari jumlah yang diterima Trump.
Karyawan dan anggota keluarga dari Amazon dan Microsoft masing-masing menyumbangkan $1 juta dan $1,1 juta kepada Harris.
Sementara itu, kampanye Trump berhasil mengumpulkan $116.000 dari karyawan Amazon dan $88.000 dari karyawan Microsoft dan anggota keluarga mereka.
Jumlah karyawan di Amazon, pengecer terkemuka Amerika dan perusahaan terbesar kedua di negara itu, melebihi sumbangan dari pekerja di e-commerce dan pengecer fisik lainnya.
Misalnya, Walmart menyumbangkan total $275.000 kepada Harris dan Trump, dan kedua kandidat presiden menerima jumlah yang hampir sama.
Tim kampanye Trump menerima $144.000 dari pekerja Walmart, sekitar $14.000 lebih banyak dari Harris.
