Washington, prestasikaryamandiri.co.id – Jaringan berita NBC baru-baru ini memberitakan kemungkinan Korea Utara (Korut) melancarkan kampanye militer menjelang pemilihan presiden AS pada November.
Langkah ini dimaksudkan untuk menciptakan kekacauan di seluruh dunia seiring dengan semakin tegangnya proses pemilu di AS.
Dalam laporannya, NBC News mengutip pernyataan enam pejabat senior AS.
Seorang pejabat intelijen AS mengatakan: “Kami yakin Korea Utara akan mengambil tindakan provokatif tahun ini. Ini hanya masalah seberapa besar eskalasinya.”
Peringatan para pejabat tersebut muncul menjelang kemungkinan pertemuan antara pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dan Putin yang diumumkan oleh Kremlin awal pekan ini.
“Presiden Putin telah menerima undangan untuk mengunjungi Korea Utara secara resmi. Kunjungan tersebut sedang dipersiapkan. Kami akan mengumumkan tanggal kunjungan pada waktunya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Sabtu (25 Mei 2024).
Rusia dan Korea Utara telah mengembangkan hubungan dekat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022.
Korea Utara mengirimkan amunisi ke Rusia dengan tujuan membantu pasukan Putin dalam perang melawan Ukraina. Militer Korea Utara juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji peralatan mereka di medan perang. .
Sebagai imbalannya, Korea Utara mengharapkan Rusia untuk menyediakan sistem persenjataan canggih dan pengetahuan teknologi untuk secara signifikan meningkatkan program pertahanan, nuklir, dan luar angkasanya, kata para analis.
Enam pejabat AS mengatakan kepada NBC News bahwa pemerintahan Joe Biden khawatir hubungan ini dapat mengarah pada perkembangan signifikan dalam kemampuan nuklir Pyongyang, sehingga meningkatkan ketegangan di kawasan Asia – Pasifik.
Namun, Tiongkok tidak menginginkan ketidakstabilan di wilayah tersebut dan oleh karena itu Rusia mungkin enggan melakukan intervensi sebelum pemilihan presiden AS, kata seorang pejabat.
