Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Kebijakan Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (SKB) tentang penetapan tanggal merah dikhawatirkan akan menurunkan produktivitas tenaga kerja industri di sektor infrastruktur dan manufaktur. Namun kebijakan tersebut disebut-sebut akan menguntungkan perusahaan makanan dan minuman.
Co-founder dan CEO Fore Coffee, Vico Lomar mengatakan, perusahaan makanan dan minuman atau yang bergerak di sektor makanan dan minuman justru mendapat manfaat dari libur panjang tersebut.
“Makin banyak libur makin bagus, penjualannya juga bagus,” kata Vico di Bengkel Space, Senaian, Jakarta Selatan, Rabu (22/05/2024).
Vico menemukan kebijakan libur panjang justru meningkatkan omzet bisnis perusahaan makanan dan minuman. Meski demikian, pihaknya tetap menetapkan harga sesuai aturan pemerintah.
“Dari segi biaya tentunya akan tetap mengikuti ketentuan pemerintah,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap dapat menambah jumlah pelanggan dengan meluncurkan tiga menu kopi baru bernama New Coffee Culture.
“Saya yakin setelah acara ini pasti masyarakat akan mencobanya, karena nantinya produk ini akan tersedia di seluruh Fore,” tutupnya.
Saat ini, tingkat produktivitas tenaga kerja Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Kebijakan SKB Menteri Agama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menetapkan tanggal merah 27 hari, sedangkan di Vietnam hanya 17 hari.