JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Joshua Dean mengungkap kematian produsen pesawat Boeing, sedangkan yang terakhir John “Mitch” Barnett Juga meninggal pada bulan Maret.

Pada Jumat (3/5/2024), Dean memperingatkan Boeing tentang cacat produksi pada pesawat 737 Max miliknya, mengutip Yahoo Finance. Kematian Dean merupakan orang kedua yang meninggal tahun ini karena cacat produksi Boeing.

Dean, 45, adalah mantan auditor kualitas untuk Boeing Spirit AeroSystem. Dia mengajukan pengaduan ke Federal Aviation Administration (FAA) atas tuduhan pelanggaran serius dan mengerikan yang dilakukan oleh manajer senior di lini produksi Spirit 737.

Pada tahun 2018 dan 2019, dua pesawat 737 Max terlibat kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Dean dipecat dari Spirit tahun lalu dan mengajukan pengaduan ke Departemen Tenaga Kerja, mengklaim bahwa dia dipecat sebagai pembalasan karena menimbulkan masalah keselamatan.

Sebelumnya diberitakan, Dean dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas. Dia diintubasi dan menderita pneumonia parah sebelum kematiannya.

“Dia meninggal kemarin pagi dan ketidakhadirannya akan sangat terasa. Kami akan selalu mencintaimu, Josh,” kata bibi Dean, Carol Dean Parsons, di Facebook.

Dean diketahui diwakili oleh firma hukum yang sama yang mewakili John Barnett, pelapor Boeing lainnya. Barnett, 62, ditemukan tewas karena luka tembak yang dilakukan sendiri pada bulan Maret.

Barnett, yang telah bekerja untuk Boeing selama hampir tiga dekade, mengatakan pada tahun 2019 bahwa ia menemukan gugusan logam atau puing-puing yang tergantung di kabel kendali penerbangan yang dapat menyebabkan kerusakan dan bencana jika menembus kabel tersebut.

Dia menuduh manajemen mengabaikan keluhannya dan memindahkannya ke bagian lain pabrik.

Bulan lalu, pelapor Boeing lainnya, Sam Salehpour, mengatakan kepada Kongres bahwa Boeing tidak memiliki budaya keselamatan. Ia menyatakan bahwa karyawan yang menyampaikan peringatan tersebut diabaikan, dipinggirkan, diancam, dikucilkan, dan mungkin diperlakukan lebih buruk.

Dia mengatakan dia takut akan kekerasan fisik setelah mengutarakan kekhawatirannya.

Regulator AS saat ini sedang menyelidiki Boeing setelah panel pintu pada Boeing 737 Max 9 meledak di udara pada bulan Januari.

Kemudian, bulan lalu, Departemen Kehakiman mempertimbangkan apakah Boeing melanggar perjanjian yang melindungi mereka dari tuntutan atas kecelakaan fatal pada tahun 2018 dan 2019.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *