Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menambahkan kriteria Konglomerasi Keuangan (KK) dalam rancangan terbaru Peraturan OJK (RPOJK) tentang Konglomerasi Keuangan dan Perusahaan Kemitraan Konglomerasi Keuangan (KK PIKK) yang diterbitkan pada 2 April lalu. , Konglomerasi Keuangan 2024. Memiliki aset paling banyak dari Rp 20 miliar hingga kurang dari Rp 100 miliar.
Mahendra Siregar, Ketua OJK, menjelaskan kriteria konglomerat aset minimal adalah tiga organisasi jasa keuangan (FSO) yang memiliki kegiatan usaha reguler dan/atau syariah di tiga sektor berbeda.
“RPOJK baru tetap memiliki kriteria konglomerasi keuangan dengan total aset sama dengan atau lebih besar dari Rp 100 miliar sebagaimana POJK nomor 45 tahun 2020,” kata Antara saat konferensi pers virtual hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan April 2024 di Jakarta pada Senin (13/05/2024).
Konglomerasi keuangan dengan aset di atas Rp100 miliar wajib memiliki dua LJK pada dua sektor berbeda yang melakukan kegiatan usaha reguler dan/atau syariah. “OJK menetapkan konglomerasi keuangan yang tidak memenuhi kriteria akan diperlakukan sebagai konglomerasi keuangan dengan pertimbangan tertentu, terutama mengenai kompleksitas dan interkoneksi konglomerasi keuangan yang ada,” kata Mahendra.
Selain itu, RPOJK juga memperluas cakupan LJK yang dapat bergabung menjadi anggota konglomerasi. Dalam POJK Nomor 45 Tahun 2020, hanya ada empat jenis LJK yang menjadi anggota konglomerasi keuangan, yaitu bank, perusahaan asuransi dan reasuransi, perusahaan pembiayaan, dan perusahaan sekuritas.
Dalam RPOJK baru tersebut, anggota konglomerasi keuangan meliputi perusahaan penjaminan, dana pensiun, perusahaan modal ventura, pegadaian, jasa pembiayaan bersama, layanan crowdfunding, inovasi keuangan digital dan/atau LJK lainnya. Selain itu, lembaga jasa keuangan menunjang kegiatan usaha lembaga jasa keuangan.
RPOJK dengan Konglomerasi Keuangan (KK) dan Perusahaan Konglomerasi Keuangan (PIKK) merupakan turunan dari Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Penerbitan RPOJK pada 2 April 2024 bertujuan untuk mencari masukan terhadap proyek tersebut.