Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) berharap Indonesia tidak terburu-buru untuk mendapatkan keanggotaan penuh di kelompok negara berkembang tersebut. Indonesia resmi diumumkan sebagai calon anggota OECD awal bulan ini.

Dengan dimulainya proses aksesi, Indonesia kini harus melakukan reformasi di berbagai sektor, seperti perdagangan, investasi, upaya antikorupsi, dan lain-lain, untuk membuktikan kelayakannya sebagai anggota penuh OECD. Indonesia menargetkan menyelesaikan seluruh proses aksesi dalam waktu 3 tahun dari sekarang atau pada tahun 2027.

Meskipun OECD telah berjanji untuk melakukan segala kemungkinan untuk membantu Indonesia mencapai target 3 tahun tersebut, Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann mengatakan akan lebih baik jika Indonesia fokus pada penerapan reformasi yang tepat untuk memenuhi standar organisasi.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Indonesia melalui proses ini secepat mungkin,” kata Cormann kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Cormann mengatakan reformasi ekonomi dan sosial yang berkelanjutan akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami lebih fokus pada konten dan esensi pekerjaan. Senang mengetahui bahwa pemerintah Indonesia sangat ingin bertindak cepat, dan kami akan mendukung Indonesia semaksimal mungkin,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Selasa (28/5/2024) Cormann bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto. Kedua pertemuan tersebut dilaksanakan secara terpisah.

Jokowi mengatakan, tawaran Indonesia untuk OECD mendapat dukungan dari anggota kelompok tersebut, antara lain Australia, Belanda, dan Jepang.

“Indonesia akan segera menerbitkan laporan self-assessment. Upaya ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia, dan menunjukkan bagaimana kita telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat kerja sama internasional dan memperbaiki lingkungan investasi dalam negeri,” kata Jokowi.

OECD mencakup 80% perdagangan dan investasi global. Reformasi yang terjadi bersamaan dengan proses penerimaan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2045, ketika Indonesia akan berusia 100 tahun.

Sebagai bagian dari proses aksesi, Indonesia akan menjalani tinjauan teknis yang mencakup hampir seluruh bidang kebijakan publik. Setelah peninjauan dan diskusi lainnya selesai, Indonesia harus menyerahkan deklarasi akhir yang berkomitmen untuk menerima peraturan OECD dan semua instrumen hukum terkait.

Dewan OECD – badan pengambil keputusan yang terdiri dari duta besar negara-negara anggota – akan memilih keanggotaan Indonesia. Indonesia memerlukan persetujuan seluruh anggota dewan sebelum menjadi anggota resmi.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *