Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Juara dunia Noah Lyles mengaku optimistis bisa mengikuti jejak legenda atletik Usain Bolt yang meraih tiga medali emas di Olimpiade.
Prestasi tersebut dicatatkan legenda Jamaika di Olimpiade Rio 2016 setelah mencapai prestasi yang sama empat tahun sebelumnya di London.
“Saya rasa saya bisa membuat sejarah,” kata Lyles, dikutip AFP, Senin (5/8/2024).
Keyakinan Lyles didasarkan pada pencapaiannya yang luar biasa. Tahun lalu ia memenangkan tiga medali emas di Kejuaraan Dunia di Budapest, dan pemain berusia 27 tahun itu ingin mengulangi prestasi tersebut di Paris.
Pada nomor 100 meter putra Olimpiade Paris 2024, Lyles berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 9,784 detik.
Dikutip dari laporan AFP, Lyles memenangkan perlombaan dengan margin tersempit sepanjang sejarah, hanya terpaut 0,005 detik dari pelari Jamaika Kishane Thompson yang mencatatkan waktu 9,789 detik untuk merebut medali perak.
Lyles menjadi pelari Amerika pertama, baik pria atau wanita, yang memenangkan acara tersebut sejak Justin Gatlin memenangkan emas di Olimpiade Athena 2004.
“Itulah yang dia inginkan. Pertandingannya sulit, lawannya hebat,” kata Lyles.
“Semua orang fit dan siap. Saya ingin membuktikan bahwa saya yang terbaik di antara mereka. Saya adalah serigala di antara serigala,” imbuhnya.
Kemenangan Lyles baru dipastikan setelah sesi foto selesai.
Pelari Amerika itu menggambarkan momen menegangkan saat menunggu hasil akhir lari 100m. Aku bahkan merasa tidak menang.
“Saat nama saya disebut sebagai pemenang, rasanya luar biasa,” kata Lyles, yang melakukan penampilan Olimpiade pertamanya di nomor 100 meter.