Tel Aviv, prestasikaryamandiri.co.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4/2024), menyatakan akan terus melakukan serangan darat terhadap kota Rafah di Gaza selatan, namun terjadi negosiasi antara Israel dan milisi Hamas ditahan. lanjutan.

Kota Rafah selama hampir 7 bulan menjadi tempat perlindungan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari perang di Gaza.

Pernyataan Netanyahu muncul beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel untuk melakukan pembicaraan. Negosiasi ini menghentikan konflik

Ini menjadi salah satu putaran negosiasi paling serius antara Israel dan Hamas sejak perang dimulai.

Jika disepakati, gencatan senjata akan membebaskan orang-orang yang ditawan Hamas di Gaza, memberikan bantuan kepada warga Palestina, dan mencegah serangan Israel ke Rafah yang dapat menewaskan puluhan warga sipil di sana.

Dalam pidatonya kepada keluarga tahanan Hamas, Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan memasuki Rafah untuk menghancurkan militer di sana, terlepas dari apakah ada gencatan senjata bagi para militan atau tidak.

“Gagasan bahwa kita akan mengakhiri perang sebelum mencapai semua tujuannya adalah hal yang mustahil,” kata Netanyahu.

“Kami akan memasuki Rafah dan menghancurkan pasukan Hamas di sana, dengan atau tanpa kesepakatan, untuk mencapai kemenangan total,” tegasnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *