Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Warga Palestina di Jalur Gaza tidak bisa merayakan Idul Adha seperti biasanya. Israel melarang impor hewan kurban ke wilayah tersebut.
Di kota Khan Yunis di Gaza selatan, puluhan orang berkumpul di luar masjid yang hancur untuk melaksanakan salat Idul Adha. Mereka dikelilingi oleh reruntuhan dan rumah-rumah bobrok.
Di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, umat Islam salat di sebuah sekolah yang telah diubah menjadi pusat evakuasi. Beberapa orang, termasuk perempuan dan anak-anak, mengunjungi makam kerabat mereka.
“Hari ini, sembilan bulan setelah lebih dari 37.000 orang tewas, lebih dari 87.000 orang terluka dan ratusan ribu rumah hancur pada Senin (17 Juni 2024). Rakyat negara kita hidup dalam kondisi yang sulit, kata Abdulhalim. Abu Samra setelah salat di Khan Yunis, seperti dilansir .
Media Al Jazeera juga memberitakan, warga Palestina berusaha tetap optimis menyambut Idul Adha di tengah ancaman perang.
Al Jazeera menulis: “Warga Palestina berjuang untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak mereka meskipun agresi Israel terus berlanjut. Banyak di antara mereka yang merayakan Idul Adha tanpa orang tua.”
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan pada Sabtu (15 Juni 2024) bahwa Israel telah melarang masuknya hewan kurban ke wilayahnya, menghalangi warga Palestina untuk menjalankan tradisi kurban mereka selama hari raya Idul Adha.
Sementara itu, 40.000 umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Al-Aqsa, jauh lebih sedikit dibandingkan 100.000 umat yang hadir pada tahun 2023. Pasukan Israel juga menyerang jamaah yang memasuki masjid dan mencegah jamaah lain mencapai tempat suci tersebut, kantor berita Wafa melaporkan.
Warga Palestina juga berkumpul di Ramallah untuk salat Idul Adha. Imam masjid, Mahmoud Mohana, mengatakan: “Kami sangat menderita dan melalui masa-masa sulit karena apa yang terjadi pada saudara-saudara kami di Gaza.”