Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyalurkan 30 kurban ke berbagai instansi. Para korban dibagikan kepada pimpinan daerah Muhammadiyah di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.
Datanya, korban yang disebar terdiri atas 26 ekor sapi dan empat ekor kambing PWM Banten, PDM Tangsel, PDA Jakarta Pusat, Universitas Saintek Muhammadiyah Jakarta Timur, IDM Bekasi, Pondok Pesantren Muhammadiyah Jampang, dan Kampung Santri Muhammadiyah.
Kemudian, PDA Adonara Timur NTT, PCM Puspika Jaya, PWM DKI Jakarta, Maat Baitul Makrom Sumedang, PDM Timur Tengah Selatan NTT, PDM Jakarta Utara, PCM Pondok Gede, PCM Cirewas Serang dan satu ekor sapi berbobot hampir satu ton ke Lapas Cipinang. Selanjutnya PP Muhammadiyah tidak melakukan penyembelihan kurban sehingga penyembelihan dilakukan di rumah potong hewan.
Sebanyak 26 ekor sapi tersebut berasal dari perorangan antara lain Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menko PMK Muhadjir Efendi, Ahmad Basarah (PDIP), Menteri Perdagangan Zulhas, Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, dan Cindy Herlin.
Sedangkan dari aspek kelembagaan bisnis yaitu dari PT Telkom, Trans Jakarta, PPKH, dan Basnas. Selain itu dari sisi perbankan yakni dari seluruh bank rekanan yang bekerja sama dengan PP Muhamedija dan partai politik seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, PKS.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi menghadiri salat Idul Fitri di PP Muhammadiyah yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pantauan prestasikaryamandiri.co.id, Muhajir Effendi terlihat tiba sekitar pukul 06.22 WIB bersama kedua anaknya.
Muhajdir tampak mengenakan busana formal padu padan, yakni kemeja putih sederhana yang dimasukkan ke dalam jaket abu-abu, serta sarung dan peci. Setelah turun dari mobil, ia langsung disambut beberapa jamaah di depan pintu PP Muhammadiyah dan barisan depan pun langsung terisi.
Doa tersebut dipimpin oleh Wakil Sekretaris Majelis PP Tabligh PP Muhammadiyah, Hefinal Cathaoirleach, dan Wakil Rektor UHAMKA, Muhammad Dwi Fajri, berkhotbah.
