JAKARTA, prestasikaryamandiri.co.id – Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Jenderal Moeldoko optimistis penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air akan terus tumbuh seiring dengan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Moeldoko mengeluarkan Keputusan Presiden (Perpress) no. 79 Tahun 2023 yang menerbitkan Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik baterai untuk angkutan listrik.

Diketahui, aturan tersebut memberikan pembebasan pajak seperti Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Bersamaan dengan aturan tersebut, pemerintah juga menurunkan persyaratan tingkat komponen dalam negeri (DEC) kendaraan listrik.

“Saya kira perubahan Perpres 55 menjadi Perpres 79 merupakan bukti nyata komitmen pemerintah (percepatan kendaraan listrik),” kata Moeldoko dalam kesempatan Periclindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIEKSPO. Kemaioran, Jakarta Pusat, Selasa (30.4.2024).

Berikutnya adalah Instruksi Presiden Nomor 7, serta Keputusan Menteri Keuangan tentang insentif sebagai bentuk nyata yang diberikan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik, kata Moeldoko.

Akibat kebijakan yang diambil pemerintah, Moeldoko melihat penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, ekosistem EV juga didukung oleh infrastruktur negara yang semakin besar. Misalnya, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit telah disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama mitranya, antara lain Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU). wilayah

Meski demikian, Moeldoko masih melihat tantangan yang dihadapi produsen kendaraan listrik, salah satunya adalah peningkatan spesifikasi produk.

“Kalau buat saya, tantangan konsumen ada di hadapan pabrikan. Kalau mesin ini bisa menempuh jarak jauh, cepat mengisi daya, harganya murah, maka semua orang pasti akan membelinya. Sederhana saja, permasalahan utamanya ada tiga. Lebih dari 100 kilometer, Chargernya tidak lebih dari 1 jam, harganya murah pasti ketahuan,” tegas Kepala Staf Kepresidenan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *