Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Warga AS diyakini tidak akan berkesempatan memiliki mobil listrik murah buatan China dan Eropa. Keadaan ini sangat disayangkan karena saat ini seluruh produsen mobil di dunia sedang berupaya serius untuk memproduksi mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau.
Analis Autoblog Eliza Nicholson-Messmer, Selasa (5/11/2024) mengatakan, eksistensi mobil listrik murah sudah terlihat di Paris Motor Show 2024 yang digelar 14-20 Oktober 2024. Saat itu banyak merek mobil global seperti Renault, Citroen, dan Volskwagen yang memperkenalkan mobil listrik murahnya.
“Renault memperkenalkan R5, Citroen menghadirkan e-C3 baru dan Volkswagen menghadirkan Elrog, SUV listrik berbiaya rendah,” kata Eliza Nicholson-Messmer.
Nantinya Renault R5 dijual seharga USD 27.100 atau setara Rp 422,9 juta, Citroen e-C3 seharga USD 21.500 atau Rp 335,5 juta, hingga USD 35.500 atau setara Rp35454. Sayangnya, tidak semua mobil listrik murah ini akan sampai ke Amerika Serikat. Hal ini terjadi karena masyarakat di Amerika Serikat mempunyai selera yang sangat berbeda dibandingkan dengan daerah lain. Tesla Cybertruck diyakini tidak bisa dijual di Eropa karena tidak memenuhi standar keselamatan. – (DOK/Topabyte)
Elijah Nicholson-Messmer mengatakan orang Amerika lebih menyukai mobil besar. Inilah sebabnya mengapa Tesla Cyber Truck populer di kalangan masyarakat meskipun dibanderol dengan harga yang mahal. Meski harga Tesla Cybertruck saat ini mencapai 60.990 USD atau Rp 951,8 juta.
“Merek Eropa lebih memilih daerah lain untuk memasarkan mobil listrik murahnya,” jelasnya.
Ia pun mengungkapkan keyakinannya bahwa mobil listrik murah asal China tidak akan datang ke Amerika. Pasalnya, AS telah menetapkan kebijakan tarif yang sangat tinggi terhadap mobil listrik buatan China.
Situasi ini membuat harga mobil listrik murah di China lebih mahal dibandingkan mobil sejenis di wilayah lain. “Masyarakat Eropa akan lebih terpuruk dibandingkan Amerika dengan adanya mobil listrik murah buatan China,” tutupnya.