Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah Kanada mengumumkan akan mengenakan tarif 100% terhadap impor mobil listrik dari China. Kebijakan ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa untuk melindungi produksi kendaraan listrik murah China dalam negeri.
Laporan dari EV Arena, Selasa (27/8/2024), Pemerintah Kanada membela biaya tersebut sebagai langkah untuk menyeimbangkan persaingan pekerja Kanada. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menekankan perlunya melindungi industri manufaktur dalam negeri dan memastikan persaingan yang adil di pasar kendaraan listrik.
Pengumuman tersebut bertepatan dengan rencana BYD, pembuat mobil listrik terbesar di Tiongkok, untuk memasuki pasar Kanada. BYD, yang sudah kuat di Meksiko, berambisi memasuki pasar mobil Amerika Utara. Meskipun BYD belum secara resmi mengumumkan peluncurannya di Kanada, pengajuan peraturan baru-baru ini mengungkapkan rencana perusahaan tersebut.
BYD Kanada telah melakukan pembicaraan dengan pejabat pemerintah dan menyatakan niatnya untuk membuka lokasi ritel di seluruh negeri.
Tarif baru, yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2024, diperkirakan akan menimbulkan tantangan besar bagi BYD dan produsen mobil listrik Tiongkok lainnya yang ingin memasuki pasar Kanada. Tarif 100% ini berlaku untuk berbagai kendaraan listrik dan hibrida, termasuk mobil penumpang, bus, truk, dan van pengiriman.
Berita ini juga tidak terlalu menguntungkan bagi Tesla, yang menjual mobil listrik di Tiongkok dan Kanada. Meskipun banyak perusahaan mobil besar Tiongkok lainnya, termasuk BYD, berencana memasuki pasar Kanada, tarif baru ini mungkin memaksa mereka untuk meninjau kembali strategi mereka atau membatalkan rencana mereka.
Langkah ini mendapat reaksi beragam dari pakar industri dan konsumen. Beberapa pihak menyambut baik upaya pemerintah untuk mendukung industri lokal, sementara yang lain khawatir akan kenaikan harga yang tidak bisa dihindari dan berkurangnya pilihan bagi konsumen Kanada.
