Chicago, prestasikaryamandiri.co.id – Harga minyak mentah melemah pada Selasa (21/4/2024) di pasar global karena tidak ada stimulus besar jangka pendek untuk mendukung suku bunga.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 54 sen (0,68%) menjadi $79,26 per barel di bulan Juni. Sementara itu, harga minyak mentah AS mengalami kenaikan sebesar 10,62% hingga tahun 2024 (year-to-date/ytd). Pada saat yang sama, harga minyak Brent, patokan internasional untuk kontrak bulan Juli, mencapai USD82,88 per barel, turun 83 sen (0,99%) dan naik 7,58%.

Setelah puncak penjualan pada bulan April, harga minyak mentah AS dan Brent turun tiga dolar pada bulan ini. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya risiko geopolitik seiring dengan berkurangnya ketakutan akan perang di Timur Tengah.

“Saya rasa tidak ada banyak harapan di pasar saat ini,” kata Helima Croft, kepala strategi komoditas di RBC Capital Markets, menurut CNBC International.

Croft mengatakan investor kini lebih fokus pada fundamental, namun kurangnya insentif jangka pendek akan membuat volatilitas harga tetap ketat untuk saat ini.

RBC Capital Markets memperkirakan harga minyak mentah AS rata-rata $79,50 per barel dan harga minyak Brent rata-rata $84 per barel untuk sisa tahun ini. 

Sementara itu, pengurangan produksi OPEC+ mendukung harga minyak setelah aksi jual bulan lalu. Organisasi tersebut akan bertemu akhir pekan depan untuk meninjau strategi manufakturnya.

 

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *