Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau, meski beberapa menit kemudian harus terkoreksi. IHSG bergerak 20 menit setelah dimulainya perdagangan Rabu (5/6/2024).
Meski minim sentimen domestik, IHSG dibalut sentimen positif eksternal yang tercermin dari penurunan lowongan kerja Amerika Serikat (AS) ke posisi terendah dalam tiga tahun, kata Analis NH Corindo Lisa C. Surietta.
Jumlah lowongan kerja turun 296.000 dari bulan lalu menjadi 8,059 juta pada April 2024, terendah sejak Februari 2021 dan di bawah konsensus pasar sebesar 8,34 juta, ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/6/2024). . .
Di sisi lain, kata Lisa, saham dan komoditas global melemah pada Selasa, 4 Juni 2024 karena investor khawatir akan bukti bahwa perekonomian AS akhirnya melemah setelah data menunjukkan kontraksi aktivitas bisnis yang mengejutkan.
“Pada akhir sesi di New York, MSCI All-World Index turun 0,2% sehingga memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akhirnya akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini,” jelasnya.
Dengan demikian, peluang terjadinya pivot pertama pada bulan September melonjak menjadi 55% dari 44,9% pada minggu lalu, seperti yang dilaporkan oleh alat Fed Rate Monitor Investing.com.
Sebagai responnya, imbal hasil Treasury di AS juga turun ke titik terendah dalam dua minggu, setelah aktivitas manufaktur di AS turun selama dua bulan berturut-turut di bulan Mei.
Imbal hasil Treasury AS bertenor 10-tahun turun 7 basis poin menjadi 4,332% dan sempat menyentuh level terendah 4,314%, terendah sejak 16 Mei. Yield obligasi tenor dua tahun turun 5 basis poin menjadi 4,773%, terendah sejak 16 Mei, setelah sempat menyentuh level terendah di 4,749%.
Selanjutnya akan dirilis data ADP Non-Farm Employment Change yang akan menjadi sorotan. Perkiraan memperkirakan bahwa lapangan kerja tambahan di sektor swasta akan mengalami penurunan pada bulan Mei, menjadi 173.000 dari 192.000 yang tercipta pada bulan lalu. Pada saat yang sama, data untuk sektor jasa AS diperkirakan akan semakin menguat di sektor yang sedang berkembang, menurut S&P Global Services PMI.