Surabaya, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan akan ada alokasi khusus di Desa untuk mengelola permasalahan dan melaksanakan program terkait perempuan dan anak.

“Ini sebuah proses karena kita punya komitmen yang ditandai dengan kesepakatan dengan Menteri Desa untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan anak,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024). )) dilansir Antara.

Bintang mengatakan, rencana tersebut kini bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Miskin dan Migrasi (Kemendes PDTT).

Pengalokasian Dana Desa ini didahului oleh Kementerian PPPA dan Kementerian Desa PDTT untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Anak dengan 10 indikator yang harus diikuti oleh desa.

Selain itu, untuk menjadi Desa Ramah Perempuan dan Anak, harus ada pendukung anggaran agar desa dapat menjalankan program-program yang memajukan perempuan dan memenuhi hak serta perlindungan perempuan dan anak.

Makanya perempuan disuruh di desa-desa lalu dipenuhi hak dan perlindungannya, sebenarnya tidak hanya membahas aturan, kebijakan, program, kegiatan, tapi dukungan anggaran itu penting, ”ujarnya.

Di sisi lain, Bintang mengatakan alokasi dana desa untuk permasalahan perempuan dan anak akan berbeda-beda tergantung situasi.

Rencananya, Belanja Perdesaan akan dialokasikan kepada perempuan dan anak dengan persentase berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa menentukan besaran alokasi yang sama untuk 75.000 desa di Indonesia karena dilihat dari situasi dan situasi mengenai perlunya pemberdayaan perempuan dan pelaksanaan hak-hak anak.

“Nanti kita bahas. Saya harap ini bisa terkendali,” ujarnya.

Misalnya sampai saat ini ada alokasi untuk pengembangan UMKM di desa. Namun pengalokasian Dana Desa, khususnya bagi perempuan UMKM, tidak diatur secara jelas.

Faktanya, sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan, sehingga sebaiknya anggaran pemberdayaan dibagi antara UMKM laki-laki dan perempuan.

“Memang ada anggarannya, tapi tidak dibedakan antara alokasi laki-laki dan perempuan, dan ini yang akan kita bahas mendalam, karena tidak mungkin terjadi kalau tidak kita lawan, karena keputusan desa tergantung pada anggaran. Kementerian. dari Desa. Bintang mengakhiri pidatonya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *