Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Agama Nasruddin Umar bereaksi terhadap maraknya pelecehan seksual di pesantren belakangan ini.
Nasaruddin mengatakan, anggota dewan pesantren harus memperjelas kebijakan pencegahan kekerasan seksual yang dilakukan pengelola pesantren umum. Hal ini sesuai dengan amanat Majelis Masiyeh sebagai lembaga independen untuk membangun dan menetapkan sistem penjaminan mutu pendidikan sekolah menengah Islam.
Menteri Agama Nasruddin Umar mengatakan kepada media: “Ini menjadi cambuk bagi kita semua, bagaimana para pengurus pesantren di Indonesia dapat menetapkan pedoman perilaku untuk mendorong pesantren yang dapat mencegah segala bentuk kekerasan di pesantren.” kru di Hotel JS Luwansa, Selatan Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, pesantren penting untuk terus menjadi lembaga pendidikan yang beroperasi sesuai prinsip Islam.
“Seiring dengan perubahan dunia, pesantren sendiri harus melakukan penyesuaian yang bisa kita selesaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin alias Gus Rozin mengatakan, pihaknya menerapkan standar pengasuhan anak untuk melindungi kualitas pengurus pesantren.
Gus Rozin mengatakan, “Jadi yang membedakan kami dengan yang lain adalah kami punya parenting standard. Itu untuk mengantisipasi hal-hal yang ditanyakan sebelumnya tentang pelecehan, kekerasan, segala sesuatu yang berbau kekerasan.”
Oleh karena itu, dalam pola asuh ini ada parameter tertentu yang harus dimiliki oleh pengasuh, guru, kemudian pelatih dan konselor. Cara ini mengharuskan mereka mempunyai kemampuan tertentu di sana.