Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulani mengatakan sektor Pendidikan dan Jaminan Sosial (Perlinsos) selalu menempati posisi anggaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia mengatakan, hal itu merupakan wujud tekad pemerintah dalam membangun fondasi bangsa.

“Anggaran pendidikan dan kesejahteraan sosial merupakan dua komponen APBN kita yang merupakan anggaran terbesar selama ini,” kata Senyan saat memberikan pidato khusus pada acara BNI Investor Day Summit (IDS) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). 8/10/2024).

Sri Malani menjelaskan anggaran pendidikan pada tahun 2014 sekitar 353 triliun dolar dan akan meningkat menjadi 665 triliun pada tahun 2024. Menurut dia, kenaikan ini dilakukan setelah adanya kewajiban hukum mendedikasikan posisi APBN sebesar 20%. untuk pendidikan.

“Jadi kalau volume APBN terus meningkat, termasuk belanja infrastruktur dan lain-lain, otomatis anggaran pendidikan akan meningkat,” jelasnya.

Menurut Shri Mulani, pemerintah terus memperluas dan memperluas program pendidikan, termasuk bagi kelompok masyarakat paling rentan dan kurang beruntung. 

Hal ini untuk memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dalam pendidikannya dan juga agar menjadi anak bangsa yang berkembang atau menikmati bonus pertumbuhan.

Sri Mulani mengatakan, banyak program pendidikan yang telah dilaksanakan pemerintah dan sedang berjalan, antara lain program beasiswa, BadKimi, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk pelajar dan mahasiswa dari kelompok paling rentan.

“Ini semua tentang memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pendidikan,” katanya.

Terkait jaminan sosial, Sri Mulani mengatakan anggarannya terus meningkat dan saat ini meningkat menjadi Rp 496,8 triliun pada tahun 2024. Anggaran tersebut dibagi ke beberapa kementerian dan dialokasikan untuk kartu sembako, PKH, dan bantuan rehabilitasi sosial.

Shri Mullaney juga mengatakan pemerintah berkomitmen memberikan berbagai tambahan bantuan sosial pada situasi tertentu seperti El Niño dan pandemi Covid-19.

“Kami memberikan tambahan dukungan sosial di masa Covid-19 yang sangat responsif dan fleksibel. Hal ini menjelaskan mengapa meskipun Indonesia tidak kebal terhadap guncangan, namun dampak guncangan global dapat dikurangi sehingga kita dapat melakukan pembangunan secara berbeda. Kita dapat mempertahankan indikator kemiskinan, kesetaraan, dan pembangunan manusia, dan terus membaik,” jelasnya.

Pemerintah, kata Shri Mulani, akan terus memberikan BPGS gratis kepada lebih dari 96 juta warga, juga memperluas akses layanan kesehatan kepada kelompok masyarakat kurang mampu.

Shri Malani mengatakan, seluruh bantuan sosial yang disiapkan pemerintah merupakan bagian dari APBN dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Baik melalui berbagai program sosial, bantuan sosial bersubsidi, atau berbagai program, misalnya pendidikan kesehatan dan pembangunan infrastruktur. Fondasi ini dibangun dalam 10 tahun. APBN akan sakit atau menghancurkan struktur perekonomian,” ujarnya.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *