Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Muliani Indrawati meminta pemerintah menerbitkan obligasi sebagai sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ERB). Penerbitan obligasi ini dilaksanakan untuk memungkinkan pemerintah daerah menciptakan sumber pembiayaan yang bijaksana dan kreatif dengan memperluas berbagai skema pembiayaan alternatif.

“Pemerintah daerah harus mulai belajar menerbitkan obligasi dan sukuk daerah serta mengembangkan pembiayaan kreatif melalui kerjasama dan badan usaha,” kata Sri Muljani saat rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di gedung DPR. Kompleks Parlemen, Senai, Jakarta, Selasa (11 Juni 2024).

Ia mengatakan, pemerintah daerah yang memiliki dana bagi hasil (RDF) yang besar mulai membentuk dana dukungan daerah untuk menjaga anggaran pembangunan jangka panjang. Karena sinergi antara APBN dan APBD akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap daerah sehingga meningkatkan kesejahteraan di seluruh daerah.

“Mempercepat konvergensi berarti daerah tertinggal dapat mengejar ketertinggalan lebih cepat, sementara pengelolaan fiskal daerah yang hati-hati akan mendorong stabilitas dan transformasi,” ujarnya.

Sri Muliani mengatakan transfer ke daerah harus dibarengi dengan belanja yang lebih baik. Selain itu, perkembangan transfer ke daerah semakin meningkat setiap tahunnya.

Arah kebijakan regionalisasi adalah meningkatkan penguatan ekonomi dan konvergensi antar wilayah guna meningkatkan jumlah desa yang ditingkatkan menjadi desa maju.

Sri Muliani menjelaskan, upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah disinkronkan dengan belanja pemerintah pusat, baik langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung adalah bantuan sosial (bansos), dan biaya tidak langsung adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.

Menurut dia, kebijakan dan insentif fiskal yang mendorong iklim investasi di daerah menunjukkan penguatan lapangan kerja dan penurunan angka pengangguran.

Sedangkan kebijakan dana pedesaan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan. Selain itu, Sri Muljani juga terus mendorong desa tertinggal menjadi desa mandiri dan maju.

“Kita perlu fokus pada penghargaan berbasis kinerja dan insentif desa untuk menjadikan desa lebih mandiri,” tutup Sri Muljani.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *