Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Jepang merupakan salah satu negara mitra terbaik dalam pengembangan sarana dan prasarana transportasi massal, khususnya yang dibangun di kawasan DKI Jakarta.
“Hari ini baru saja kita adakan acara penandatanganan kontrak paket MRT Jakarta CP205. Jadi, kalaupun ada Covid-19, kita tetap bekerja, meski ada hal-hal di luar makro atau ada kendala. Jepang tetap konsisten memberikan dukungan kepada Indonesia “Makanya kami sangat mengapresiasi apa yang telah diberikan Jepang kepada Indonesia, khususnya Jakarta,” kata Budi di sela-sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT MRT Jakarta dan Sojitz Corporation di Jakarta. Stasiun MRT Bundaran HI, dikutip Antara, Kamis (18/4/2024).
Menurut Budi, Jepang sangat bersahabat dengan Indonesia untuk melakukan transfer ilmu, khususnya di bidang kemajuan transportasi umum.
“Kami melihat apa yang dilakukan pada MRT Jakarta CP205 ini melengkapi sebuah proses dari Bundaran HI hingga ke kota (Jakarta), yang tentunya akan menciptakan keterkaitan atau kolaborasi yang diharapkan dapat berujung pada transfer ilmu pengetahuan,” ujar Menteri. Mengangkut. dia berkata. .
Budi mengatakan, proyek MRT Jakarta CP205 akan mendukung transportasi umum di Jakarta sehingga dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi udara. Diharapkan dapat menunjang aktivitas masyarakat di Jakarta.
“Panjangnya, penyajiannya dan sebagainya, apapun itu, yang membanggakan adalah konsisten. Konsistensi ini tidak mudah dicapai oleh seseorang, kerja sama kita dengan negara lain. Jepang adalah negara yang menunjukkan sangat konsisten, sangat detail. dan sangat tepat,” kata Budi.
Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Jepang telah melakukan gerakan yang konsisten, berkesinambungan dan membanggakan untuk menunjukkan adanya hubungan baik antara kedua negara.
“Hubungan kita sudah baik dan perbincangannya setiap hari bersahabat. Tandanya apa yang diberitakan Presiden beberapa tahun lalu tentang MRT itu benar, bahwa Jakarta adalah contoh transformasi perkotaan,” jelas Budi.
Sementara itu, General Manager MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan progres pembangunan MRT Jakarta khususnya fase 2A dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Kota telah mencapai 33,6 persen pada 25 Maret 2024.
Ia merinci progresnya yakni Stasiun Thamrin dan Monas mencapai 74 persen, Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar mencapai 28 persen, Stasiun Glodok dan Kota mencapai 50 persen.
“Jadi paket kontrak CP206 yaitu penyiapan proposal dan kualifikasi calon calon yang akan menjabat saat ini dan paket kontrak CP207 terkait AFC sedang mempersiapkan dokumen tendernya,” pungkas Tuhiyat.