Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah AS akhirnya menandatangani undang-undang yang dapat berujung pada larangan nasional terhadap penggunaan TikTok. Dampak dari undang-undang ini, TikTok diberi waktu satu tahun untuk menentukan ketentuan yang berlaku saat ini.
Perusahaan induk TikTok di Tiongkok memiliki waktu hingga satu tahun untuk menjual operasinya di AS, demikian laporan USA Today, Sabtu (27/4/2024). Jika tidak dijual, TikTok akan menjadi aplikasi terlarang dan harus menghilang dari pasar digital milik Apple dan Google.
Setahun sebenarnya adalah waktu yang cukup lama. Sebelumnya, AS sebenarnya mendorong Bytedance untuk menjual TikTok dalam enam bulan ke depan.
Ketua Komite Senat AS untuk Perdagangan, Ilmu Pengetahuan dan Transportasi, Senator. “Kami pikir satu tahun adalah waktu yang cukup bagi calon investor untuk melakukan tinjauan akhir dan bagi pengacara untuk mempersiapkan dan menyelesaikan kontrak,” kata Maria Cantwell.
Namun undang-undang ini kemungkinan akan menghadapi tantangan hukum dari TikTok dan para pendukungnya, serta penolakan pemerintah dari Beijing. Itu berarti kemungkinan akan memakan waktu lebih dari satu tahun agar larangan tersebut berlaku, USA Today melaporkan.
“Undang-undang tersebut inkonstitusional. Kami akan menantangnya di pengadilan. Kami yakin fakta dan hukum berpihak pada kami, dan pada akhirnya kami akan menang,” tulis TikTok dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Enquirer menjelaskan alasan TikTok dilarang di Amerika Serikat. Hal ini dipicu oleh dugaan potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh platform tersebut.
Pada November 2022, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada Kongres bahwa dia sangat khawatir pemerintah Tiongkok dapat menggunakan data yang dikumpulkan melalui TikTok.
Anggota parlemen AS bahkan menambahkan bahwa kontrol aplikasi yang dilakukan Beijing dapat menimbulkan dampak negatif. Mereka diyakini mampu mengumpulkan data pengguna AS dan menyebarkan propaganda pemerintah China.
Sayangnya, analisis ini ditanggapi dengan skeptis oleh masyarakat Amerika, khususnya oleh generasi muda. Bahkan, mereka memanfaatkan TikTok sebagai aktivitas produktif dan berjualan.
Ironisnya, mereka tidak melihat apa yang dilihat Kongres. Mereka tidak pernah membaca laporan rahasia yang dirilis Kongres yang menyelidiki beberapa ancaman yang ditimbulkan oleh kontrol asing terhadap TikTok,” kata Mark Warner kepada Komite Intelijen Senat di Senat pada hari Selasa.
Di saat yang sama, TikTok mengaku tidak pernah diminta memberikan data pengguna AS kepada pemerintah China. Mereka bahkan mengaku tidak akan melakukan itu ketika diminta.