Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Saat ini penggunaan transmisi matic atau matic pada mobil lebih populer dibandingkan transmisi manual. Gearbox manual sepertinya menjadi barang unik apalagi jika digunakan pada mobil sport karena sensasi berkendara yang lebih nyaman.
Bukan tanpa alasan, di kota dengan lalu lintas padat seperti Jakarta, penggunaan transmisi otomatis semakin memudahkan pengemudinya. Terlihat bahwa terdapat berbagai jenis transmisi otomatis dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda.
Jenis transmisi otomatis apa yang ada? Berikut penjelasannya dilansir Evomedia, Kamis (19/9/2024).
Konverter torsi Konverter torsi otomatis merupakan jenis transmisi otomatis yang paling umum digunakan oleh berbagai jenis mobil sejak lama. Prinsip transmisi ini sangat sederhana, yaitu. menggunakan kopling seperti transmisi manual namun ditenagai hidrolik otomatis.
Mesin dan transmisi akan terhubung secara hidrolik sekaligus putarannya diratakan sehingga mobil dapat melaju.
Transmisi Automated Manual Transmision (AMT) sebenarnya mirip dengan konverter torsi dalam cara kerjanya. Kopling dioperasikan secara hidrolik dan terhubung ke unit kontrol elektronik (ECU) mobil.
Perpindahan gigi pada transmisi ini sudah diprogram oleh pabrik sehingga transmisi otomatis berpindah gigi ketika sudah mencapai batasnya.
Di Indonesia, Suzuki Ignis ternama dan masih banyak produk Suzuki lainnya menggunakan transmisi ini.
Continuously Variable Transmision (CVT) Transmisi jenis ini banyak digunakan pada mobil-mobil baru dengan tujuan agar lebih irit bahan bakar.
Dengan hanya satu kecepatan, transmisi ini menggunakan dua puli berbentuk kerucut yang dihubungkan dengan V-belt.
Meski dikenal awet dan banyak digunakan oleh pabrikan seperti Toyota dan Nissan, namun biaya perbaikan transmisi jenis ini cukup mahal. Transmisi CVT juga kurang diminati konsumen yang mencari kenikmatan berkendara.
Transmisi Kopling Ganda (DCT) Saat ini transmisi kopling ganda (DCT) sudah bisa ditemukan di pabrikan China seperti Chery, namun sebelumnya transmisi ini hanya bisa ditemukan di mobil-mobil mewah bertenaga tinggi.
Transmisi DCT menggunakan dua set kopling yang mengatur gigi genap dan ganjil sehingga perpindahan gigi menjadi cepat. Sayangnya transmisi jenis ini tidak bertahan lama dan membutuhkan biaya perbaikan yang besar.
Beberapa produsen mobil mewah memberikan nama tersendiri pada jenis transmisi ini. Dua yang paling terkenal adalah yang menggunakan nama Porsche Doppelkupplungsgetriebe (PDK) dan Volkswagen Direct Shift Gearbox (DSG).
Pabrikan Jerman lainnya seperti BMW, Audi dan Mercedes juga menggunakan transmisi ini secara luas dengan nama Steptronic oleh BMW, S-Tronic oleh Audi dan 9G Tronic dan 7G Tronic oleh Mercedes.