Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan tiga tujuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam program quick win. Proyek ini merupakan tugas khusus Presiden Prabowo Subianto kepada organisasi yang berada di bawah koordinasi kerja perekonomian.

3 tujuan tersebut tercakup dalam 3 program Kementerian Perdagangan antara lain mengamankan pasar dalam negeri, memperluas pasar ekspor, seperti usaha kecil dan menengah yang berani berinovasi dan siap beradaptasi (UKM BISA) untuk ekspor.

Ketiga proyek kerja ini merupakan kontribusi Kementerian Perdagangan dalam penyusunan quick win project Kementerian Perekonomian, jelas Budi, dikutip dalam keterangan resmi, Senin (4/10/2024).

Sebelumnya Pak Budi membawa 3 proyek kerja ini sebagai target 100 hari kerja di Kantor Pemerintahan Merah dan Warna. Hal itu diungkapkannya pada acara pelantikan Menteri Perdagangan, 21/10/2024.

Pak Budi menjelaskan, dalam proyek pengamanan pasar dalam negeri, pihaknya menetapkan target memimpin pasar Gunakan 22 yang dibangun pada tahun 2024. Tujuan ini bertujuan untuk mempercepat penggunaan 22. Pasar yang dibangun menggunakan jasa pendukung.

Pemanfaatan 22 pasar tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 9 Tahun 2024 tentang Penugasan Perwakilan/Wali Kota untuk melaksanakan kegiatan pengembangan/rehabilitasi fasilitas komersial berupa pasar rakyat melalui. dana bantuan tahun anggaran 2024. Kebijakan ini disahkan pada 28 Mei 2024.

Tujuan berikutnya adalah menyelesaikan bea masuk anti eksploitasi (BMAD) untuk produk nilon dari China, Thailand, dan Taiwan, serta tindakan proteksi tarif impor (BMTP) pada pakaian jadi. Tujuannya untuk mengurangi potensi kerugian dan melindungi industri dalam negeri dari impor lebih lanjut.

Tujuan selanjutnya adalah melakukan pengawasan berkelanjutan terhadap perdagangan 40 kategori produk serta pengawasan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Budi memandang perlunya mendukung kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting, meningkatkan arus barang sesuai kebutuhan, dan memastikan konsumen menerima barang dan jasa sesuai jumlah yang ditentukan.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebesar 50%. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas usaha kecil, menengah dan menengah (UMKM) di pasar.

“Kami meyakini dukungan pemerintah terhadap pasar dalam negeri berperan penting dalam memperkuat perekonomian masyarakat, khususnya kegiatan jual beli masyarakat, industri lokal dan perlindungan konsumen,” kata Pak Budi.

Selain itu, dalam proyek perluasan pasar ekspor, Budi menargetkan penyelesaian perundingan perdagangan bilateral antara Indonesia China dengan 3 negara mitra: Kanada, Eropa, dan Peru.

Kerjasama dengan Kanada melalui Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), dan Eurasia dalam lingkup Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA), dan Peru dalam proyek Indo-CEPA Nesia – Peru .

Sedangkan dalam proyek ekspor UKM BISA, Budi menetapkan 5 tujuan. Pertama, mengembangkan ekosistem ekspor UKM. Kedua, pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa. Ketiga, menerbitkan 100 UKM ekspor.

Keempat, 600 UKM akan mendapatkan pelatihan ekspor antara 21 Oktober hingga 31 Desember 2024. Kelima, meningkatkan peran perwakilan perdagangan dalam mendorong ekspor UKM dengan target transaksi mencapai 55 juta dolar AS.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *