Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo, Konsultan Hematologi, Dokter Onkologi dr Andika Rahman menjelaskan, kanker limfoma berbeda dengan tuberkulosis (TB), meski keduanya memiliki gejala serupa, yakni batuk.

“Limfoma itu penyakit radang, sedangkan TBC itu penyakit menular. Gejala awalnya bisa sama, misalnya batuk. Limfoma juga bisa menyebabkan batuk karena kelenjar getah beningnya terletak di daerah paru-paru,” ujarnya, mengutip Antar. pada Sabtu (28/9/2024).

Dr Andika menambahkan, pengobatan TBC selama dua bulan biasanya menghasilkan perubahan yang signifikan seperti penambahan berat badan dan hilangnya rasa lemas dan nafsu makan.

Ia menjelaskan, umumnya pasien TBC merasa bersemangat setelah berobat. Namun, bila kondisi pasien tidak kunjung membaik, penting untuk berkonsultasi ke dokter untuk memeriksa kemungkinan gejala yang mengindikasikan kanker limfoma.

Meskipun tuberkulosis dapat menimbulkan massa akibat infeksi, massa limfoma biasanya lebih banyak dan berhubungan dengan kelenjar getah bening.

Oleh karena itu, dalam dua bulan pertama setelah memulai pengobatan, pasien harus menjalani pemeriksaan rontgen untuk menilai apakah hasilnya baik. Ini menyangkut penentuan lokasi infeksi TBC, apakah di kelenjar atau di paru-paru, ”dia ditambahkan.

Dr Andika mengatakan diagnosis kanker limfoma harus ditegakkan dalam waktu seminggu untuk memulai pengobatan lebih lanjut. Namun, seringkali pasien baru terdiagnosis limfoma setelah menjalani CT scan dan biopsi, yang memakan waktu sekitar satu bulan.

Kanker limfoma dapat tumbuh dengan cepat, dalam hitungan bulan atau tahun. Sekitar 15% pasien limfoma Hodgkin mungkin mengalami kekambuhan dalam waktu lima tahun.

Ia kemudian menyarankan jika Anda mengalami gejala seperti benjolan di leher, nyeri saat buang air besar, atau kesulitan menelan, sebaiknya segera temui dokter untuk dilakukan pencitraan dan diagnosis yang tepat. Selain itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat, menghindari stres, dan berolahraga secara teratur untuk mencegah berkembangnya kanker limfoma.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *