Makassar, prestasikaryamandiri.co.id – Rumah Ziarah Sudiang, wisata Makassar memanfaatkan tempat singgah bagi para peziarah. Terdapat 450 calon pelancong (JCH) dengan 290 perempuan dan 160 laki-laki.
Sementara itu, tim Polsek Kota Makassar beranggotakan delapan orang tiba di ruang resepsi atau ruang Arafah kediaman Sudiang Haji untuk menerima pelayanan dan pemeriksaan, termasuk pemudik lanjut usia dan pengguna kursi roda. Sebanyak 76 orang di antaranya merupakan orang dewasa.
Ikbal Ismail, Kepala Bagian Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, mengatakan layanan yang sama diberikan kepada seluruh jamaah yang tiba di hotel.
“Semua keperluan gereja kami sediakan di ruang resepsi, pertama pembagian gelang, pembagian dokumen alamat, pembagian tunjangan hidup 750 riyal, pembagian paspor, penempatan bekas kursi pesawat di ruang tunggu keberangkatan, sekarang di ruang tunggu. ruang resepsi dan akhirnya.
Pelayanan terpadu pramugari ini meliputi pemeriksaan kesehatan, pengurusan paspor dan tiket pesawat, biaya penginapan, dan identifikasi gereja.
Jamaah diberikan gelang logam untuk dipakai selama menunaikan ibadah haji. Dari pekerjaan ini saja, gereja juga mendapat tunjangan hidup sebesar 750 real atau sekitar 3,5 juta.
Untuk pelayanan kesehatan, otoritas pelabuhan melakukan screening masyarakat, termasuk pemeriksaan rekam kesehatan, tes kehamilan bagi wanita usia subur, dan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah genangan air saat beribadah.
Terakhir, gereja akan mendapat paspor. Khususnya bagi lansia yang menggunakan kursi roda, petugas imigrasi yang menggunakan mobil untuk mengunjungi gereja. Petugas imigrasi berhati-hati dan hati-hati dalam memasukkan paspor ke dalam tas penumpang dan memastikannya tertutup rapat.
Tak hanya itu, selain memanfaatkan lahan parkir, Asrama Embarkasi Sudiang Makassar juga memberikan pelayanan tingkat tinggi bagi jamaah haji senior dengan menyediakan lima buah mobil golf untuk antar jemput pengunjung selama menginap di hotel, sehingga para senior tidak perlu lagi menginap di hotel tersebut. harus melakukan perjalanan lagi.
Sementara untuk makanan, jemaah disiapkan makan tiga kali sehari selama berada di hotel. Mereka juga diberi roti dan kue serta air mineral dua kali sehari.
Hidangan utamanya antara lain ayam goreng minyak, tempe goreng tepung, ikan goreng kecap, dan sop jagung. Sedangkan untuk dewasa disediakan suwiran ayam, nasi tim, dan ikan goreng.
“Pelayanan makanan, kami menanyakan informasi daerah tentang pengunjung yang ingin makan porojera, di sini kami menyiapkannya, dan ketika mereka tiba di Madinah. Dari awal hotel haji hingga kembali ke sini, makanannya porojora bagi mereka yang ingin makan”.