Kebumen, prestasikaryamandiri.co.id – Kabupaten Kebumen menjadi rumah bagi puluhan destinasi pantai yang kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun luar kota saat liburan tiba. Praia Gêmea Integrada merupakan salah satu pantai terpopuler yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga edukasi lingkungan.

Terletak di Dukuh Kembar, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pantai ini menampilkan inisiatif konservasi penyu yang digagas langsung oleh warga sekitar. Tempat penangkaran penyu ini terletak di belakang pintu masuk Pantai Kembar dan langsung terlihat oleh pengunjung. Meskipun masyarakat lokal fokus pada konservasi penyu, namun mereka tetap menjaga wilayah pesisir sebagai tempat bersarangnya penyu.

Meski dikelola langsung oleh masyarakat, Praia Gêmea Integrada tidak memungut biaya masuk. Pengunjung hanya perlu meminta pelayanan penataan kendaraan di tempat parkir, itupun permintaannya harus dibuat setulus mungkin. Pengelolaan penyu juga sepenuhnya bergantung pada sumbangan pengunjung tempat penangkaran.

Disediakan kotak bagi pengunjung yang ingin berdonasi. Namun tidak ada kewajiban membayar dalam keadaan apapun dan pihak manajemen sepakat untuk tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari pengunjung.

Tujuannya agar semakin banyak orang yang datang berkunjung dan mendapat edukasi. Pada akhirnya, seluruh warga Cobb Gate memahami betapa pentingnya alam, terutama populasi penyu. Muji Arisno, Ketua Lembaga Konservasi Terpadu Penyu Kembar Raya, Sabtu (05/04/2024).

Mulai tahun 2017, warga Vila Tambakmulyo berinisiatif membuat objek wisata alam dengan penyu sebagai simbol utamanya. Masyarakat bertekad untuk terlebih dahulu menjaga kawasan pantai yang kemudian menjadi tempat pendaratan penyu untuk bertelur.

“Intinya konservasi penyu itu berbasis ekonomi masyarakat dan kami ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui konservasi. “Kami juga bisa membantu mengedukasi semua orang, terutama di Cobb Gate, karena saya yakin masyarakatnya banyak di Cobb Gate yang belum tahu tentang penyu, Belum paham betapa pentingnya kita menjaga alam, salah satunya penyu,” jelas MUJI.

Benih penyu yang didapat masyarakat hanya berasal dari pesisir pantai. Penyu mendarat pada malam hari dan bertelur. Telur-telur tersebut kemudian dikeluarkan dan dipindahkan ke tempat penetasan yang telah disediakan. Konservasi Penyu Kembar Terpadu berhasil menetaskan ratusan penyu setiap tahunnya. Segera setelah menetas, anakan atau tukik dilepaskan ke pantai. Bahkan jika beruntung, pengunjung bisa melepas kembali penyu yang baru menetas ke laut pada sore harinya.

“Karena penyu memang hanya ada dua fungsinya dan dilindungi undang-undang yang jelas, yang pertama untuk penelitian dan yang kedua untuk pendidikan, jadi di sini kita hanya punya satu atau dua jenis saja,” imbuhnya.

Sebagai bahan edukasi, tidak semua penyu dilepasliarkan. Di kawasan lindung setidaknya ada satu atau dua jenis. Suaka penyu saat ini memiliki enam penyu berukuran besar, yaitu penyu Olive Ridley, penyu hijau, dan penyu sisik.

“Kita punya enam ekor, dua ekor penyu hijau, dua ekor penyu belimbing, dan dua ekor penyu sisik, sekedar untuk edukasi, karena kalau kita mendidik anak-anak tanpa penyu akan sulit. Fungsinya hanya dua, yaitu penelitian dan pendidikan,” ungkapnya.

Gino, salah satu pengunjung penangkaran penyu bersama istri dan cucunya mengaku sangat senang dengan kelestarian penyu tersebut. Konservasi penyu dapat menjadi sarana edukasi dan peningkatan pengetahuan masyarakat.

“Ini sangat bagus karena bisa mengedukasi pengunjung khususnya anak-anak sekolah untuk lebih mencintai alam. Saya datang ke sini bersama cucu dan istri saya. Sebenarnya saya sering ke pantai ini, tapi ini pertama kalinya saya pergi ke tempat konservasi penyu,” dia berkata.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *