Jakarta, prestasikaryamandiri.co.id – Bulan Kesadaran Disabilitas Borderline dirayakan setiap bulan Mei di Amerika Serikat untuk meningkatkan kesadaran terhadap gangguan ini dan mengurangi stigma. Hal ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental.

Gangguan kepribadian ambang adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesulitan mengendalikan tingkah laku, tingkah laku, dan sikap. Orang dengan gangguan ini mengalami episode depresi, kecemasan, dan kemarahan parah yang berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari.

Gejala lain yang dilansir laman National Psychiatry, Jumat (10/5/2024) antara lain perilaku obsesif-kompulsif, perilaku irasional atau sembrono, minat yang cepat berubah, dan penghindaran rasa sakit yang nyata atau dirasakan. Pikiran, serta pola hubungan yang kuat dan ketidaknyamanan dengan keluarga, teman atau orang yang dicintai.

Menurut Mental Health Canada, sekitar 1% hingga 2% orang menderita gangguan ini. Namun masih banyak orang yang belum mengetahui apa saja gejala-gejala tersebut.

Sebelum tahun 1980, gangguan kepribadian ambang (BPD) tidak didiagnosis secara resmi. Belakangan pada tahun itu, BPD baru menambahkan “Pedoman Diagnostik Gangguan Jiwa” edisi ketiga.

Psikolog Harvard George Valliant menulis dalam artikel tahun 1992 bahwa diagnosis gangguan kepribadian ambang sering kali mencerminkan kebingungan terapis pada pasien BPD.

Psikiater Universitas Barry Len Sperry menemukan dalam sebuah penelitian tahun 2003 bahwa gangguan kepribadian ambang adalah gangguan kepribadian yang paling sering didiagnosis.

Pada bulan Mei 2007, Asosiasi Nasional untuk Pendidikan Gangguan Kepribadian Ambang (NEABPD) berkumpul di hadapan Kongres untuk mendidik petugas penegak hukum tentang BPD.

Setahun kemudian, pada bulan April 2008, Dewan Perwakilan Rakyat AS menetapkan bulan Mei sebagai Bulan Kesadaran Disabilitas Perbatasan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *