Semarang, prestasikaryamandiri.co.id – Pemerintah Daerah Jawa Tengah segera mengambil tindakan terkait pencemaran udara pada anggur Muscat. Tim pemantau bersama pemerintah kabupaten dan kota melakukan rapid test terhadap 38 sampel wine dari berbagai daerah.

Dinas Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah Diah Lukisari Rombongan Pemprov Jateng dan delapan kabupaten/kota yang melaksanakan proyek tersebut antara lain Boyolali, Pemalang, Banjarnegara, Klaten, Kota Tegal, Purbalingga, Kendal. dan kota Surakarta.

“Dari 38 sampel, sebanyak 94,73% teridentifikasi negatif, dan 5,27% ditemukan memiliki kadar residu pestisida yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar di Jawa Tengah tidak aman untuk dikonsumsi,” kata Diah yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Pusat (OKKPD), Jumat (1/1) melalui pesan singkat (11/2024). .

Dayah menambahkan, karena hasil terbaik adalah anggur Muscat, maka penelitian akan terus memastikan kualitas bahan-bahan yang tersisa di laboratorium. Meski sebagian besar produknya aman, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dengan membersihkan buah sebelum dimakan.

“Saya mendorong masyarakat untuk selalu menerapkan praktik kebersihan yang baik. Tanaman merambat yang izin edarnya diseleksi dan dicuci dengan air bersih sebelum dimakan, ujarnya.

Selain upaya Pemerintah Daerah Jawa Tengah, Badan Pengawasan Pangan Nasional (Bapanas) juga telah melakukan sidak cepat di 100 titik di berbagai kabupaten/kota. Hasilnya menunjukkan 90% sampel negatif, sedangkan 10% sisanya mengandung residu dan masih layak digunakan.

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *