Jember, prestasikaryamandiri.co.id – Atap velit merupakan pusaka leluhur yang terbuat dari bahan alang-alang atau daun tebu yang kini sudah langka. Keindahan dan keunikannya mulai dirusak oleh modernitas dan minimnya inovasi para perajin. Sedangkan pesanan Atap Velit di Jember Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan seiring memasuki musim tembakau.
Di Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Jember, karya atap dari daun tebu masih populer. Ada pengrajin yang siap menjualnya untuk dijadikan atap rumah tembakau.
“Dulu bapak saya dikenal sebagai tukang atap, dan di desa ada beberapa, tapi sekarang yang masih melakukannya hanya empat orang,” kata Jumanto, salah satu tukang atap, Jumat (17/5/17). ) 2024).
Setiap memasuki musim tembakau seperti ini, Jumanto mengaku penuh berkah. Diakuinya, pesanan atap Velit meningkat signifikan dibandingkan hari biasa.
“Saat musim tembakau sudah tidak ada lagi, jumlah tembakau yang dihasilkan adalah 10 batang per hari, untuk menghemat uang. Sekarang alhamdulillah lancar, ada yang pesan sekaligus 3.000 batang,” imbuhnya.
Menurut Jumanto, harga satu lembar atap Velit biasanya Rp 2.000-Rp 4.000, tergantung ukuran atau ketebalannya.
“Biasanya di gudang kecil kebanyakan menggunakan yang sangat tipis, tapi di gudang besar biasanya memesan atap yang lebih tebal,” imbuhnya.
Panel plafon kaca ini awalnya tidak hanya digunakan sebagai plafon gudang, tetapi juga sebagai plafon hunian. Namun karena perkembangan zaman, atap velit kini sudah hampir punah, digantikan oleh genteng dan atap berbahan seng dan asbes.